62.
Agustav Triono
MENCARI MALAM SERIBU
BULAN
Di
tanggaltanggal akhir Ramadhan
Saat
jamaah tarawih kian maju kedepan
Sebab
sebagian berjamaah di pusat perbelanjaan
Semangatku
hampir tanggal, patah, lungkrah karena tak menemu malam seribu bulan
Malam
seribu bulan kutunggu datangnya di sepi malam
Tak
jua menyapa diri yang penuh dosa masa silam
Kelam
yang membayang diri
Akankah
tak diizinkan ikut menikmati
Segala
kemuliaan yang dijanjikan Gusti
Kutunggu
terus malam seribu bulan di serambi masjid kampungku
Kusujud
dengan gerak kaku melafalkan namaMu
Setiap
doa kusenandungkan kukeraskan kumerdumerdukan
Agar
doa terkabulkan agar orangorang tahu aku begitu cinta Tuhan
Di
malam kurang lima hari lebaran
Ku
ikut arus orangorang di keramaian
Barangkali
disana kumenemu malam seribu bulan
Pada
wajah sumringah pedagang baju yang laris manis di pertokoan
Pada
keringat tukang becak yang mengayuh harap sebab dompet menebal sungguh
diinginkan
Pada
jejak pengemis yang mengais rezeki dari rasa iba dan kasihan
Namun
aku berpusar dalam kebingungan
Dimana
aku bisa menemu malam seribu bulan?
Di
malam yang gusar kuberjalan sendiri
Menyusuri
jalan sunyi
Angin
dingin membisik lirih ;
Jangan
kau bingung tak usah gelisah...
malam
seribu bulan akan mampir jika kau berserah...
ibadah
ikhlas dan pasrah...
Pada
Nya semata...
Juni
2017
Agustav Triono. Lahir di
Banyumas,26 Agustus 1980. Alamat Perum. Abdi Negara Permai RT 06/RW 04.
Jl.Kresna Raya no.1 Bojanegara, Padamara, Purbalingga 53372. No.hp
085647644746. Akun FB: Agustav Triono. e-mail : agustav_3ono@yahoo.com.
Bergiat di Teater TUBUH
Purwokerto, PENA MAS Banyumas, Komunitas HTKP Purwokerto dan Komunitas KATASAPA
Purbalingga. Menulis puisi, cerpen, dan naskah drama/teater. Karya-karyanyapernah
termuat di beberapa media massa dan dibuku antologi antara lain Balada Seorang
Lengger (2011), Cindaga (2012), Jejak Sajak (2012), Dari Sragen Memandang
Indonesia (2012), Spring Fiesta (2013), Puisi Menolak Korupsi 2a (2013), Tifa
Nusantara (2013), Iwak Gendruwo (2014), Duka Gaza Duka Kita (2014), Memo untuk
Presiden (2014), Memo untuk Wakil Rakyat (2015), Puisi Sakkarepmu (2016),
Lumbung Puisi IV (2016), Lumbung Puisi V (2017) dan Teras Puisi (2017)