TEKS SULUH


Kamis, 29 Juni 2017

Baca Puisi Sebagai Intertainment

Baca Puisi Sebagai Intertainment

Sebelumnya perlu penulis memberi penekanan bahwa tulisan ini tentang baca puisi bukan tentang penyair. Sebab baca puisi dan penyair begitu eratnya. Banyak diantara penyair yang memiliki talenta ganda. Ia penyair yang diakui dengan karya bermutu tetapi juga ia diakui sebagai pembaca puisi yang handaldan dikagumi masyarakat. Sebaliknya ada diantaranya penyair yang hanya sebagai penyair dengan karya bermutu tetapi tidak menampakan bakatnya membaca puisi.
Di sisi lain ada pembaca puisi (deklamator) profesional yang bisa membaca puisi karya siapa saja, tetapi ia bukan penyair, ia dapat hadir dimana saja untuk membaca puisi siapa saja. Pembaca puisi seperti sangat jarang dijumpai.

Tentu saja dalam menyebut beberapa penyair/ deklamator dalam tulisan ini tergantung dari wawasan penulis dan pengalaman penulis. Masih banyak diperlukan masukan masukan dari pencinta sastra untuk sempurnanya tulisan ini.






Penyair-penyair kesohor baik yang sudah meninggalkan kita atau yang kini sudah menginjak sepuh dapat disebut sebagai penyair dengan talenta ganda bahkan mampu menunjukan dirinya sebagai penyair profesional. Sebut saja misalnya Rendra, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Gus Mus (K H Mustofa Bisri), dan Emha Ainun Nazib adalah pembaca-pmbaca puisi yang memiliki bayaran mahal tetapi juga memiliki magnet penonton  yang tinggi karena ketokohannya.

(bersambung) rg bagus warsono