TEKS SULUH


Sabtu, 03 Juni 2017

Nanang Suryadi : Tadarus Puisi



12. Nanang Suryadi

                               TADARUS PUISI

aku membaca diri di arus diri yang memusar, di malam-malam yang engkau berkahi dengan cinta dan pengampunan

wahai yang tak membutuhkan apapun, aku membutuhkan engkau, mengemis di hadapanmu, sepenuh pinta sepenuh harap sepenuh rindu sepenuh cinta

aku membaca diri di dalam goa goa keheningan diri, membaca bahagia dan luka di sepanjang usia menyebut namamu adalah kebahagiaan menzikirkan namamu adalah kebahagiaan sebagai kerinduan di malam malam panjang penempuhan di jalan jalan berbatu berkelok panjang mendaki: tunjukkan aku jalan yang lurus. menemu cintaku
aku membaca diri, membaca puisi di dalam diri
Malang, 31 Mei 2017
           









Nanang Suryadi, lahir di Pulomerak, Serang pada 8 Juli 1973. Dosen FEB Universitas Brawijaya. Aktif mengelola fordisastra.com. Buku-buku puisi yang menyimpan puisinya, antara lain: Sketsa (HP3N, 1993), Sajak Di Usia Dua Satu (1994), dan Orang Sendiri Membaca Diri (SIF, 1997), Silhuet Panorama dan Negeri Yang Menangis (MSI,1999) Telah Dialamatkan Padamu (Dewata Publishing, 2002), BIAR! (Indie Book Corner, 2011), Cinta, Rindu & Orang-orang yang Api dalam Kepalanya (UB Press, 2011), Yang Merindu Yang Mencinta (nulisbuku, 2012), Derai Hujan Tak Lerai (nulisbuku, 2012), Kenangan Yang Memburu (nulisbuku, 2012). Penyair Midas (Hastasurya & Indie Book Corner, 2013)