19.
Wahyudi Abdurrahman Zaenal
LIMASATU DI ANTARA
RAMADHAN
Beruntung
matahari enggan berkacak pinggang lemparkan panasnya ke bumi, awan pekat
menggantung manja pada sandaran langit seakan tak mau menyingkir dari hari yang
begitu sendu. Ini anugerah di pertama Ramadhan menyongsong, tiada penat berasa
atau panas menerik tubuh seperti beberapa hari lewat
Bersyukur
pula uzur ini masih diberi sebuah kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa.
Seperti masa-masa berlalu selalu nikmati apa yang sedang kita kerjakan, kita
amalkan. Ibadah kecil yang mampu kita perbuat saat ini tentunya berharap semoga
yang kecil ini bermanfaat bagi kehidupan dan bernilai bagi perjalanan akhir
nantinya
Seperti
lazimnya pula ketika ramadhan hadir dalam detik-detik hari, warna kota selalu
ramai, lalu lalang orang-orang mencari takzil untuk menu berbuka, lapak-lapak
yang berjejer sepanjang jalan menawarkan berbagai aneka jajanan khas. Bingke
berendam memikat mata, kue pancong menggoda lidah, lokok-lokok membuat liur
penasaran, suara-suara penjaja penganan lantunkan rayunya agar pembeli
tertarik. Tubuhku ringan
Hari
ramah menyapa
Terasa nikmat
Bumi Ale-Ale, 31 Mei
2017
WYAZ
(Wahyudi Abdurrahman Zaenal) Ibn Sinentang
Kelahiran
Pontianak, 24 April 1966
Aktif
di Komunitas AMOEBA (Aksara Moeda Bumi Ale-Ale) Menetap di Ketapang (Kalimantan
Barat)