TEKS SULUH


Sabtu, 03 Juni 2017

Wahyudi Abdurrahman Zaenal



19. Wahyudi Abdurrahman Zaenal

LIMASATU DI ANTARA RAMADHAN

Beruntung matahari enggan berkacak pinggang lemparkan panasnya ke bumi, awan pekat menggantung manja pada sandaran langit seakan tak mau menyingkir dari hari yang begitu sendu. Ini anugerah di pertama Ramadhan menyongsong, tiada penat berasa atau panas menerik tubuh seperti beberapa hari lewat

Bersyukur pula uzur ini masih diberi sebuah kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa. Seperti masa-masa berlalu selalu nikmati apa yang sedang kita kerjakan, kita amalkan. Ibadah kecil yang mampu kita perbuat saat ini tentunya berharap semoga yang kecil ini bermanfaat bagi kehidupan dan bernilai bagi perjalanan akhir nantinya

Seperti lazimnya pula ketika ramadhan hadir dalam detik-detik hari, warna kota selalu ramai, lalu lalang orang-orang mencari takzil untuk menu berbuka, lapak-lapak yang berjejer sepanjang jalan menawarkan berbagai aneka jajanan khas. Bingke berendam memikat mata, kue pancong menggoda lidah, lokok-lokok membuat liur penasaran, suara-suara penjaja penganan lantunkan rayunya agar pembeli tertarik. Tubuhku ringan
Hari ramah menyapa
 Terasa nikmat
Bumi Ale-Ale, 31 Mei 2017


WYAZ (Wahyudi Abdurrahman Zaenal) Ibn Sinentang
Kelahiran Pontianak, 24 April 1966
Aktif di Komunitas AMOEBA (Aksara Moeda Bumi Ale-Ale) Menetap di Ketapang (Kalimantan Barat)