47.Supi
El-Bala
EMBUN
SUBUH PERTAMA RAMADHAN
Embun
yang jatuh di ubun-ubun
Ditadahnya
dengan rindu yang ranum
Dua
sosok tubuh berlabuh di sejadah
Merintihi
aib diri dan benamkan kepedihan
Adzan
subuh tadi pagi memasuki rongga telinganya
Sambil
resapi tausiah perdana di mushola
liar
jemarinya membuka bait-bait
kitab
lusuh tinggalan keluarganya
Ada
catatan arab pegon Sunda remang-remang terbaca;
“Berpuasa purnalah tubuhmu hingga akan kau
temukan nikmatnya
Berbuka.
Bening air pertama yang masuk kerongkonganmu
Adalah
embun surga pertama yang jatuh dari Al-KautsarNya.”
Merak-Sukamulya-Tangerang,
02/05/2017
Supi El-Bala, diberi nama oleh Bapak-Emak, SUPIYATNA.Lahir
dan Tinggal di Tangerang sejak 1976, bekerja di Pokjawas Kemenag Kab. Tangerang
Prov. Banten. Pernah menulis lepas di bener api harian Tangerang. Pernah
ikut menulis puisi di antologi:
Komunitas Memo Penyair: MAKTA (Memo Anti Kekerasan Terhadap Anak), Lumbung
Puisi Jilid IV & V Penyair Indonesia: Margasatwa Indonesia & Rasa
Sejati, Antologi Penyair Nusantara: Puisi Peduli Hutan, Puisi Penyair
Indonesia: 6,5 SR Luka Pidie Jaya.