TEKS SULUH


Sabtu, 03 Juni 2017

Navys Ahmad : Tafakur Langgar



42. Navys Ahmad

Tafakur Langgar

pohon limus di depan langgar itu tetap setia memayung
membagi bayang dahan,  ranting,  dan daun
dari terik matahari kepada para lelaki tua
berkopiah sarung yang duduk melingkar
merapal ayat-ayat di depan langgar
di ujung bulan ramadan

pun pintu langgar itu sedari dulu setia menyambut
palupuh dan samaknya menghampar senyum
bilik-biliknya membiaskan cahaya dan udara
seraya mengisahkan selaksa cerita:
jamaah yang khusuk bertakbir dan beramin
para pemuda yang lena dalam tadarus
anak-anak kecil yang berlari di teras
juga cerita si Aceng yang meninggalkan
jejak basah di samak
sungguh... samak, palupuh, pintu, pohon limus itu
merindukan gema suara, gerak bersama, gelak tawa
mereka sering bertanya kabar pada walet yang berpulang:
kapan cerita-cerita serupa  itu dipentaskan lagi di sini?
di mana anak-anak yang berloncat ceria dan mengaji di sini?

napasku sesak, pandangku pudar di kaca lantai dua belas.
sungguh... samak, palupuh, pintu, pohon limus itu
merindukan gema suara, gerak bersama, gelak tawa
mereka sering bertanya kabar pada walet yang berpulang:
kapan cerita-cerita serupa  itu dipentaskan lagi di sini?
napasku sesak, pandangku pudar di kaca lantai dua belas.

Tangerang, 2 Juni 2017

Cat:
pohon limus: pohon mangga gandaraksa/koeni
samak:  tikar pandan
palupuh: lantai bambu

Navys Ahmad, nama pena Ahmad Hanapiyah. Lahir di Tangerang, 24 Januari 1977. Pendidik di MTsN 2 Tangerang. Menulis cerita, puisi, Darna. Puisinya termuat di beberapa antologi.