20.
Daviatul Umam
TADARUS
BINTANG-BINTANG
bintang
menembang bergiliran
melengking
satu
penjuru ke penjuru lain
retaklah
kegelapan
leburlah
keresahan
ayat-ayat
rindu tercumbu
berdebam
jantung angkasa
waqaf
ke muqra'
muqra'
pada juz
hujani
sebidang jiwa nan tandus
enggan
rasanya dikau disentuh
selain
di bulan maha teduh
hari-hari
kemarin
hanya
terbaca debu
senasib
kembang kuyu
berkah
bulan kelahiranmu ini
yang
kuncup mekar lagi
yang
redup berbinar lagi
kobarlah
asma tuhan
bersaing
mengagungkan
Sumenep
2017
Daviatul Umam, lahir di
Sumenep, 18 September 1996. Alumni Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa
ini merupakan mantan Ketua Umum Sanggar Andalas, sekaligus aktivis beberapa
komunitas teater dan sastra lainnya. Sebagian karyanya dipublikasikan di
sejumlah buku antologi bersama serta media cetak dan online. Sesekali juga
dinobatkan sebagai pemenang atau nominasi di antara sekian lomba cipta puisi,
lokal maupun nasional. Berdomisili di tanah kelahirannya, Poteran Talango
Sumenep-Madura. Sesekali juga dinobatkan
sebagai pemenang atau nominasi di antara sekian lomba cipta puisi, lokal maupun
nasional. Berdomisili di tanah kelahirannya, Poteran Talango Sumenep-Madura.