Kegiatan Kecil Penyair
Indonesia Mengisi Ramadhan
Di sela-sela melaksanakan ibadah puasa Ramadhan penyair Indonesia memotret Ibadah
puasa dengan karya-karya puisi yang tersendiri dalam lingkugan dan gejolak
hatinya.
Betapa puasa melahirkan karya-karya
istimewa yang patut mendapat apresiasi tinggi bagi pecinta sastra di seluruh
nusantara ini. Karya-karya mereka tampak memukau dan kadang memberi instropeksi
diri selama ini atau bahkan kebanggan melaksanakan puasa itu. Dan di lain karya
lainnya ada juga yang mengajak kita semua untuk menjalankan sebaik-baiknya,
keistimewaan dan meneguhkan keimanan.
Sisi lain keistimewaan dalam antologi ini
adalah dibuat di bulan Ramadhan ketika penyair tengah menjalankan ibadah saum
Ramadhan dan dalam waktu yang sangat singkat yakni tiga hari mengumpulkan
puisi-puisi sebagai sekumpulan puisi. Dan pada saat antologi bersama ini
dibuat, adalah antologi bersama penyair Indonesia pertama yang paling singkat
dalam rekrutmentnya yakni hanya tiga hari yaitu dari tanggal 1 Juni 2017 sampai
3 juni 2017 atau dari tanggal 6 Ramadhan 1438 H sampai 8 Ramadhan 1438 H.
Ternyata sambutan dan apresiasi untuk
pembuatan antologi demikian besarnya sehingga dapat terkumpul banyak puisi dari
72 penyair se Indonesia yang terpanggil untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kecil ini.
Sungguh pun demikian ternyata pula masih
banyak yang berminat mengikuti kegiatan kecil ini tetapi belum berkesempatan
karena berbagai hal yang kami sadari kurangnya publikasi dan penyaluran
informasi rekrutmen puisi-puisi antologi ini.
Antologi ini pun akhirnya diberi nama
Tadarus Puisi Penyair Indonesia Modern karena pemanfaatan pengunaan teknologi
informasdi yang semakin maju dimana semua penyair dapat berkomunikasi dan
mengirim naskah begitu cepatnya.
Pada akhirnya penyair hanya dapat memberi
karya berupa puisi dalam suasana Ramadhan. Sebagai bentuk sumbangsih kepada
negeri ini.
(Rg Bagus Warsono,
penyair tinggal di Indramayu).