Agus Sighro Budiono
Senandung
senandung ini adalah lagu cinta
untaian kata
yang ditoreh tanpa dusta
lengang dan sepi di setiap baitnya
ikrar janji tulus
bukan pemanis belaka
senandung ini adalah nyanyian hati
tumbuh dari kuncup yang suci
iramanya ngungun melena hari
yang merangkak
menuju mati
O ...senandung di hijau hari
walau kadang ada ragu 'tuk menyanyikannya
akankah senandung ini
lagu cinta
riang gelisah mengalir
dalam biramanya
duka bahagia
meresap dalam nadanya
atau senandung ini
tembang nestapa
nyanyian romeo juliet
di sela isaknya
impian bahagia
putus di cawan derita
senandung ini adalah
mantra semaradahana
membakar jiwa
lelehkan gembok hati
abukan benci
Bojonegoro, 161220
Agus Sighro Budiono
Cerita di Sebuah Perjalanan
gerimis di tengah musim
deru angin di pohon kemuning
sepasang muda mudi mengayuh kisah
tentang derita dan peperangan
tak terjelaskan
di desember yang basah
sepasang muda mudi berpacu desah
"kita musti turun di sini," kata sang muda tiba tiba,
ketika sampai pada sebuah persimpangan.
sang mudi enggan tentukan pilihan
hatinya galau, otaknya kacau
hampa
senyap
angin berhenti berdesir
badai berkecamuk
di kedua matanya.
sepasang muda mudi mengayuh kisah
diam dan beku sepanjang perjalanan.
gerimis melebat
menjadi hujan
lebat
angin merontokkan daun kemuning
sepasang muda mudi
mengayuh kisah
bual
tenang tanpa sesal.
Bojonegoro, 101220
Agus Sighro Budiono, lahir pada 26 Agustus, tetapi karena harus masuk sekolah lebih awal, maka di akte kelahiran tertulis 26 Januari 1973. menekuni dunia teater sejak di bangku SMA. Saat ini mengabdikan diri sebagai guru seni budaya di SMK Negeri 2 Bojonegoro. Selain mengajar juga membina di beberapa sanggar seni diantaranya sanggar seni rupa Pasuryan, sanggar teater AWU, dan beberspa kelompok teater sekolah di Bojonegoro. Tahun 1995 Pernah meraih sebagi sutradara terbaik dan Penata artistik terbaik pada lomba drama remaja se jatim di Unesa (dulu IKIP Surabaya) tahun 1999 mengikuti Pertemuan Teater Indonesia (PTI) di Yogyakarta, tahun 2000 mendirikan teater Parkir di IKIP PGRI Bojonegoro dan memulai program pentas road to school yang bertujuan memberikan apresiasi seni teater dan penulisan naskah lakon di sekolah sekolah tingkat SLTP dan SLTA.
Beberapakali meraih penghargaan sebagai penulis naskah terbaik, diantaranya tahun 2000 Naskah Drama anak-anak "Prapto dan Gatot Kaca" (juara 3 sayembata penulisan naskah anak anak oleh pemerintah provinsi Jawa Timur), Senja di ujung Trotoar (Naskah terbaik Fragmen Budi Pekerti tahun 2012, 2017 menjadi sutradara terbaik pada event lomba teater tradisi yang dselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim) , tahin 2014 naskahnya yang berjudul "Tanah Adat" dinobatkan sebagai naskah terbaik tingkat nasional dalam festival pertunjukan tradisional di TMII Jakarta. 2017 naskahnya yang berjudul berjudul "Sosrodilogo" menjadi nadkah terbaik dalam festival Seni Tradisi dalam rang HUT Propinsi Jawa Timur di Grand City Surabaya.
Puisi puisinya terhimpun dalam antologi bersama “Serat Daun Jati” (KSMB 2010), Puisi Menolak Korupsi 2 - 6 (2013 - 2016), Memo Untuk Presiden (2014), Memo Untuk Wakil Rakyat (2015) Merangkai Damai (2015), kata Cookies Pada Musim (2015), Corona (Lumbung Puisi 2020) Pandemi Puisi(2020), Pulang (2020) dll.
Tinggal di Desa Ledok Kulon Bojonegoro - Jawa Timur.