Dedari Rsia
La Pieta (1)
Memasuki altar kesedihan
dan kehilangan cinta
tubuhmu lunglai.
Hanya belai seorang ibu
sanggup mengeringkan luka
dan air mata.
Apalah daya
bahkan langit yang terbuka
lambat memberikan jawab
dengan apa kuusap mata
yang sembab.
Berbaringlah walau sejenak
sebelum dunia berakhir
dan lumat dalam takdir.
Intramuros , november 2019.
Dedari Rsia
La Pieta (5)
Seorang anak belajar mengenal arah
dari rasi bintang
mengenal waktu dari panjang bayang
mengenal sayang dari sentuhan
dan cinta dari pelukan
lalu ditinggalkan
di tepi jalan asing
teronggok tanpa peta
sendiri, dingin dan lama.
Itulah aku
sepenuhnya aku.
Manila, 2019
Dewa Putu Sahadewa Lahir di Denpasar tahun 1969
Menulis puisi sejak SMP , sekitar tahun 1980an sangat aktif di dunia Sastra
Yang baru dilanjutkan kembali tahun 2015 dan 2016 dengan dua antologi puisi tunggal , serta puluhan antologi puisi bersama .
Bergiat di Kupang sampai kini sebagai dokter spesialis kandungan, sembari penjadi provokator dan anggota di beberapa ajang sastra dan komunitas sastra , termasuk menjadi salah satu pendiri Jatijagat Kampung Puisi di Bali.