Is Mugiarti
Catatan Akhir Tahun
Apa yang terjadi tahun dua puluh?
Berlari tiada henti turuti hati
Lalu kandas dalam kekalahan tanpa pertempuran
Sembunyikan luka di balik tawa
Tertanting mimpi esok hari
Dalam bara kesumat kemarin
Aku mencari celah-celah mengintip matahari
Menutupi setiap relung rongga yang terkoyak badai
Dengan harap di balik ratap
Aduh... betapa sombongnya
Masih bertanya apa salah dosa
Sedang tiap sisi adalah hitam kelam busuk pula
Ah... roti tawar tanpa isi
Atau bubur bening yang dimasak tanpa sebutir nasi
Mengapa semakin parah payah tapi pongah
Pada akhirnya sendiri
Meredup menghilang tanpa prosesi
Bagaimana menjawab tanya
Bukankah kunci nurani tak ingin kaubuka?
Meluluhlah sekarang!
Kalkulasi menanti di ujung jalan
Senja semburat jingga
Merancap pilu di sudut sepi
Sragen, 31 Desember 2020
Is Mugiyarti, Lahir dan besar Surakarta, tinggal sementara di Karanganyar, mengabdi di Sukoharjo, dan tertiup jodoh di Sragen. Putaran nasib hingga saat ini. Hidup memang hanya “sadermo mampir”. Mungkin esok ada yang mengajak hingga dientaskan dari Soloraya atau Pulau Jawa.