Mohammad Saroni
Teringat Saat Itu
Tak habis langkah oleh ayun
seperti tak habis kata oleh ucap
jejak itu tetap terlihat
kata itu tetap bergema
pada bentangan langit
pada sudut-sudut lembah dan ngarai
aku terus saja melangkah
mencoba tinggalkan jejak
tetapi ternyata jejak itu justru mencipta sejarah
yang tertulis di buku langit
terbaca saat mendung menggumpal
menutup matahari
sejarah itu tergambar pada gumpalan awan
jiwaku tersentak
pada kenyataan hidup
jejakmu masih ada
bergetar saat kudiam
menatap langit saat malam
menggoda jiwa
menuliskan kembali sejarah
susuri sudut kota
tak peduli keringat jatuh
dan,
kau selalu tersenyum
jejakmu semakin kukulum
[22/11/2019 08:20]
Mohammad Saroni
Andai Kau Tahu
Hidup ini terus bergerak
meninggalkan kemarin
menjemput esok
menyimpan kenangan
mencoba meraih harapan
dan, kita ikut di perjalanan itu
dan, telah kusimpan semuanya
di antara gugusan bintang
berkerlip saat malam
memeluk semesta
agar tidak terbaca semua
bukan aku menyembunyikan
sebab tak mampu hatiku
menampung semua kenangan
terlalu sempit ruang
sebab adamu di dalamnya
tak ada lain yang diam
ruang hatiku hanyalah cukup
sepasang jiwa bersama
andai kau tahu itu
mungkin langit tak lagi gelap
sebab matahari muncul
tak berbilang waktu
dan karenanya ruang hati memuai
meluangkan untukmu
[24/11/2019 16:28]
Mohammad Saroni, lahir di Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 1965. .Alumni IKIP Surabaya Jurusan Teknik Mesin Produksi, aktif menulis buku pengetahuan pendidikan. Waktu kuliah aktif dalam kegiatan Teater Institut (TI) kampus IKIP Ketintang Surabaya. Pendidikan Dasar dan Menengah dijalani di SD Gembongan, SMPN 2 Kota Mojokerto, dan SMA Bhakti Terusan Gedeg Mojokerto. Saat ini mengabdikan diri sebagai Pendidik di SMK Swasta Brawijaya di Kota Mojokerto. Rekaman karya Mbelingnya Aku (Buku Puisi Tunggal), Prahara di Negeri Dongeng (Buku Puisi Tunggal), Malam Hening Malam Bening (Buku Puisi Tunggal), Peneroka (Antologi Puisi), Tentang Sebuh Buku dan Rahasia Ilmu (Antologi Puisi), A Skyful of Rain ( Banjarbaru’s Rainy Day 2018), When The Days were Raining (Banjarbaru’s Rainy Day), Antara Bintang dan Bulan, Berbisik pada Dunia.