TEKS SULUH


Minggu, 10 Januari 2021

Puisi Muhammad Saroni di Gembok 2021

 Mohammad Saroni


Terkunci di Sini

Terkunci ku di sini

ketika langit abuabu

matahari sembunyi di balik awan

angin senyap

berdiam itu nikmat


aku terkunci di sini

saat pintupintu tertutup rapat

tidak ada lubang angin

tidak ada celah pengintip

walau gelap tak mampu menang

dalam ruang ini tetap terang


aku terkunci di sini

bersama orangorang luka

gelisah hidupnya

diam raganya

tetapi jiwanya terus melayang


aku terkunci di sini

kehilangan anak kunci

yang pernah kau berikan

saat aku mencari jalan

menujuMu

27 Agustus 2020


 


 


Mohammad Saroni

Pengakuan

pengakuan menjadi sesuatu yang langka

ketika rasa ikut menyertainya

harga diri menjadi perisai

bentengi diri dari aib

yang mungkin tumbuh sebagai luka

maka darah bahkan nyawa diberikan


sungguh berat untuk sebuah pengakuan

sebab akan merobek kulit muka sendiri

hingga banyak topeng dikenakan

berusaha menutupi identitas diri

demi nilai harga diri

mengingkari kenyataan menjadi biasa


tetapi, kita butuh pengakuan

walau pahit dan menyakitkan

sebab bersembunyi dari kebenaran

akan melahirkan nista

seperti menyimpan bangkai


jangan kurung dirimu dalam terali keingkaran

berterusteranglah

semua menjadi indah

3 September 2020


Mohammad Saroni, penulis kelahiran dan bertempat tinggal di Mojokerto. Penulis berprofesi sebagai guru di SMK Brawijaya Mojokerto. Kegiatan menulis nonfiksi dan fiksi. Karya nonfiksi diterbitkan penerbit Jogjakarta, sedangkan nonfiksi diterbitkan secara solo maupun antologi.