Mimi Marvill
Tatkala Langit Berbintang Tanya
Hari masih siang
Kala angin bertiup kencang
Mengumpulkan mendung yang sempat pudar
Memelodikan ketakutan
Pada gendang jiwa yang lapar
Tetes air mata jatuh tak terkira
Daun-daun resah
Tanya pun pecah
"Bagaimana harus bertahan
Bila keringat tak lagi laku
Sementara pekat darah tercecer di bawah terompah
Bercampur debu
Ke mana harus mengiba
Bila langit berbintang tanya
Rembulan teduh yang dirindu
Selalu gelegar menyambar kepala"
Terjungkal, terpental
Diri pada kubang berbatu
Terkelupas kulit ari
Patah sendi
Temanggung, 12 September 2020
Mimi Marvill
Ketika Hujan Menjelma Air Mata
musim ini hujan terlambat datang
debu-debu rindu beterbangan menghalau pandangan
menghimpit dada menekan perasaan
musim ini kemarau terlalu panjang
rakus memberangus harapan
mengoyak cinta yang telanjur mengakar
musim ini
air mata jatuh terlalu deras
menggenangi retak kasih di lajur jalan
menguarkan kenangan
yang lama terpendam
Temanggung, 08 September 2020
Mimi Marvill, perempuan kelahiran Temanggung, 10 Desember.
Baginya, menulis adalah sebuah sarana untuk mengekpresikan pikiran dan perasaan.
Tulisannya tersebar di Facebook, Youtube, beberapa di Instagram dan di sembilan antologi bersama. Tiga di antaranya yang terbit di tahun 2020 adalah BERBISIK PADA DUNIA, SAMPAH dan JAZIRAH LIMA. Pernah menulis antologi tunggal dengan menggunakan nama lain.