M Tauhed Supratman
Ijinkan Menkjadi Plagiator (2)
atas nama tuhan kekinian
yang dihibahkan intelektual
ijinkan aku menjadi plagiator
berjamaah di google translate
bermunajad di google scolar
demi profesionalisme
walau gagal literasi
atas nama tuhan kekinian
yang dihibahkan intelektual
ijinkan aku menjadi plagiator
manusia langka
yang kau lindungi
dari kepunahan
katanya penopang literasi
Pamekasan, 25 Agustus 2020
M Tauhed Supratman
Di Rimba Beton
di rimba beton
seekor pipit narasikan
selangkang intelektual
kebanggaan
di akhir kenduri
bersama alumni
pipit itu amini
copy paste profesionalitas diri
di akhir kenduri
di rimba beton
pipit itu lempar
senyum korona acarya
selimuti pandemi akademisi
cuci tangan plagiasi
bermasker banal acarya
Munsi III, Jakarta, 4 November 2020
M. Tauhed Supratman lahir di Pamekasan, 27 Nopember l970. Menyelesaikan pendidikan SD (1984) dan SMP Negeri 1 (1987) di Pademawu, kemudian melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri (1990) di Pamekasan, Madura. Tahun 1997 melanjutkan kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Madura. Alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univesitas Madura, Pamekasan (2001). Sejak SPG kelas II, Tauhed, aktif menulis di media massa, baik lokan maupun nasional, menulis puisi, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Karya-karyanya berupa sajak, cerpen, dan esai sastra dipublikasikan di: Jawa Pos, Karya Darma, Mimbar Pembangunan Agama, Mingguan Guru, Aula, Radar Madura, Surya, Surabaya Post, Kidung, Bende (Surabaya), Simponi, Inti Jaya, Kompas (Jakarta), Suara Muhammadiyah (Yogjakarta), Sahabat Pena (Bandung), dan sebagainya. Sajaknya “Nyanyian dari Kampus” terpilih dan dibacakan di Radio Nederland, di Helvirsum, Belanda dalam rangka HUT ke-53 Republik Indonesia.
Mengikuti banyak antologi Bersama regional dan nasional seperti “Puisi Rakyat Merdeka” (Grasindo dan Ranesi, 2003), “Duka Aceh Duka Bersama” (Logung Pustaka dan Dewan Kesenian Jawa Timur, Februari 2005), “Dari Are’ Lancor Ke Hati Rencong” (Pustaka Indecs, Pamekasan, Maret 2005), “Malsasa 2005”. (Surabaya: Alfa Media dan Forum Sastra Bersama, Desember 2005), “ Nemor Kara” (Antologi Puisi Modern Berbahasa Madura, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Bahasa Surabaya: Oktober 2006), “Pamekasan di Mata Penyair”(Dewan Kesenian Pamekasan, Pamekasan: Januari 2007), “Surabaya 714” (Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya dan Taman Budaya Jawa Timur, Juli 2007), “Wanita Yang Membawa Kupu-Kupu” (Komite Sastra Dewan Kesenian Sumenep dan Sanggar Lentera STKIP Sumenep, 2009), Malsabaru (Malam Sastra bagi Guru), Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya dan UPT Dikbangkes dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Mei 2011, Malsasa X Retrospeksi Malsasa Surabaya 722. Sidoarjo: SatuKata Book@rt Publising, Yogya dalam Nafasku. (Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), dll. Sedangkan antologi sajak tunggalnya adalah: RAPSODI MAWAR DAN GERIMIS (Pene
mengikuti Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia II dan III (Munsi II & III) yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Tanggal 28 s.d. 31 Oktober Tauhed mengikuti Kongres Bahasa Indonesia XI di Hotel Gran Sahid Jaya Jakarta. Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian di Lembaga Kajian Madura di Universitas Madura Pamekasan 2017-2022. April 2019 menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam kegiatan Jatim Harmoni.