TEKS SULUH


Senin, 11 Januari 2021

Puisi M Tauhed Supratman di gembok 2021

 M Tauhed Supratman


Ijinkan Menkjadi Plagiator (2)


atas nama tuhan kekinian

yang dihibahkan intelektual

ijinkan aku menjadi plagiator

berjamaah di google translate

bermunajad di google scolar

demi profesionalisme

walau gagal literasi

atas nama tuhan kekinian

yang dihibahkan intelektual

ijinkan aku menjadi plagiator

manusia langka

yang kau lindungi

dari kepunahan

katanya penopang literasi

Pamekasan, 25 Agustus 2020


M Tauhed Supratman


Di Rimba Beton 

di rimba beton

seekor pipit narasikan

selangkang intelektual

kebanggaan

di akhir kenduri

bersama alumni

pipit itu amini

copy paste profesionalitas diri

di akhir kenduri

di rimba beton

pipit itu lempar

senyum korona acarya

selimuti pandemi akademisi

cuci tangan plagiasi

bermasker banal acarya

Munsi III, Jakarta, 4 November 2020

M. Tauhed Supratman   lahir di Pamekasan, 27 Nopember l970. Menyelesaikan pendidikan SD (1984) dan SMP Negeri 1 (1987) di Pademawu, kemudian melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri (1990) di Pamekasan, Madura. Tahun 1997 melanjutkan kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Madura. Alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univesitas Madura, Pamekasan (2001).  Sejak SPG kelas II, Tauhed, aktif menulis di media massa, baik lokan maupun nasional, menulis puisi,  menggunakan bahasa Indonesia dan  bahasa Madura. Karya-karyanya berupa sajak, cerpen, dan esai sastra dipublikasikan di: Jawa Pos, Karya Darma, Mimbar Pembangunan Agama, Mingguan Guru, Aula, Radar Madura, Surya, Surabaya Post, Kidung,  Bende (Surabaya), Simponi, Inti Jaya, Kompas (Jakarta), Suara Muhammadiyah (Yogjakarta), Sahabat Pena (Bandung), dan sebagainya. Sajaknya “Nyanyian dari Kampus” terpilih dan dibacakan di Radio Nederland, di Helvirsum, Belanda dalam rangka HUT ke-53 Republik Indonesia. 

Mengikuti banyak antologi Bersama regional dan nasional seperti  “Puisi Rakyat Merdeka” (Grasindo dan Ranesi, 2003),  “Duka Aceh Duka Bersama” (Logung Pustaka dan Dewan Kesenian Jawa Timur, Februari  2005),  “Dari Are’ Lancor Ke Hati Rencong” (Pustaka Indecs, Pamekasan, Maret 2005), “Malsasa 2005”. (Surabaya: Alfa Media dan Forum Sastra Bersama, Desember 2005), “ Nemor Kara” (Antologi Puisi Modern Berbahasa Madura, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Bahasa Surabaya: Oktober 2006), “Pamekasan di Mata Penyair”(Dewan Kesenian Pamekasan, Pamekasan: Januari 2007), “Surabaya 714” (Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya dan Taman Budaya Jawa Timur, Juli 2007), “Wanita Yang Membawa Kupu-Kupu” (Komite Sastra Dewan Kesenian Sumenep dan Sanggar Lentera STKIP Sumenep, 2009),    Malsabaru (Malam Sastra bagi Guru), Surabaya: Forum Sastra Bersama Surabaya dan UPT Dikbangkes dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Mei 2011, Malsasa X Retrospeksi Malsasa Surabaya 722. Sidoarjo: SatuKata Book@rt Publising,  Yogya dalam Nafasku. (Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), dll. Sedangkan antologi sajak tunggalnya adalah: RAPSODI MAWAR DAN GERIMIS (Pene

 mengikuti Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia II dan III (Munsi II & III) yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Tanggal 28 s.d. 31 Oktober Tauhed mengikuti Kongres Bahasa Indonesia XI di Hotel Gran Sahid Jaya Jakarta. Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian di Lembaga Kajian Madura di Universitas Madura Pamekasan 2017-2022. April 2019 menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dalam kegiatan Jatim Harmoni.