TEKS SULUH


Senin, 11 Januari 2021

Puisi Isnaeni di gembok 2021

 Isnaeni 

Sepanjang jalan yang dulu berbatu

menjadi saksi bisu kurambah ilmu.

Dari masa ayunan kucecap

Kecut asamnya kehidupan.

 Layang-layang yang menggantang

pada mentari yang pongah menantang.

Melukis keluh, pada angin sepoi yang merayu

mencumbu kenangan masalalu.

 Sepanjang jalan yang berbelok

menjadi saksi kisah hidup berkelok

mengayuh peluh, tiada mengaduh

terbias senyum pada mentari

disepenggalah usia dalam bahagia.

        (Pamekasan, 10 November 2020)

Jumawah

Di negeri yang swargaloka

tak ada tempat berteduh

untuk kami yang jelata.

Roti dan secangkir espresso

untuk wajah yang berkilau saja.

 Menjelajah mencari sesuap nasi

dilorong para penguasa berdasi.

Berjejal diantara kaum sendiri

Menengadah sejumput rupiah

demi anak isteri.

Tangis anak kami

Keringat ini

adalah simbol penantian akan janji

Pada yang jumawah berdiri

diantara barisan sopir dan mobil pribadi

bajunya licin berparfumkan keringat kami.

(Pamekasan, 10 November 2020)

Isnaini HS lahir di Pamekasan, pada tanggal 10 april 1978. Aktif mengajar sebagai guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Pademawu

Alamat : Utara Kantor POS Pademawu. Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Sejumlah puisinya : Titipan Cinta, Sepasang Sandal Usang, dan Larung Rindu telah diterbitkan dalam antologi puisi Dahsyatnya Sayang Tiada Terbatas (Tahun 2020)