Buana KS
Catatan Sebuah Kisah
Waktu telah menuakanku, berabad abad
Beragam cerita yang mungkin diadaadakan
Dari yang tiada menjadi ada
Konflik berdarahdarah terprasasti ditubuhku
Dari kisah perebutan rajaraja menancapkan kekuasaan
Konspirasi berperanan menukilkan kisah
Kebodohan meninggi tika orang bule berpesta
Melumuri tubuhku dengan darah dan mesiu
Berlanjut kaum bule kocarkacir dibombardir pasukan negeri matahari
Mayapada memerah saga, sebuah janji kebebasan
Kelaparan di mana mana, busung lapar semacam sebuah agenda pembantain
Sembilan belas empat lima, berpuncak klimaks
Tepat tujuh belas agustus menggema nyanyian kemerdekaan
Namun, konspirasi belum lah usai
Perdebatan demi perdebatan kembali digelar
Elit bermain dadu kekuasaan
Darahpun tumpah di tubuhku, revolusi enam jendral satu perwira
Dijadikan tumbal permainan
Serentetan nama dicatat dalam buku hitam kematian
Gagak gaduh, burung hantu resah
Aroma pembantain dimana mana
Tangantangan besi kekuasaan menggerayangi sekujur tubuhku
Melumurmkan darah ribuan nyawa yang konon pendosa katanya
PKI penghianat, harus binasa
Ketakutan merajalela, penguasa wajib jadi panutan pembenaran
Mana yang benar mana yang salah sulit menentukan
Bisa jadi benar adalah salah, salah jadi benar
Nyanyian resah burungburung di padang ilalang
Menyaksikan aspirasi ketidaksesuain dibungkam
Yah aku menyaksikan otoriter kekuasan kokoh berdiri di atas tubuhku
Tigapuluh tahun berlalu
Kegelisahan reformasi mengalun mengema di senayan
Korupsi, kolusi, nepotisme dan otoriter harus disingkirkan
Penguasa meradang, membabibuta menyerang,
jeritjerit kematian menyayat
Amis darah mengepul ditubuhku kemudian membung ke udara
Menyatu dengan aroma gas airmata dan aroma knalpot
Mahasiswa mengibarkan panji panji reformasi
Duapuluhdua tahun berlanjut, aku semakin tua
Konspirasi berlanjut memainkan peran
Korupsi semakin menjadi jadi memgelar pesta
Permainan dadu jadi permainan monopoli
Kapitalisme merangkai naskah sandiwara
Terorisme, radikalisme, ikut ikutan meramaikan kegaduhan
Politik punya keinginan dan tujuan yang sulit ditebak
Ekplorasi tubuhku semakin menggilagila
Aku hanya diam
Aku Cuma saksi yang tak bicara
Akulah bumi indonesia
Bungo, 31 Desember 2020
Buana K.S lahir di Lahat Sumatera selatan pada 17 Agustus 1985, dengan nama Lahir Bambang Hirawan. Pada tanggal 16-18 Maret 2012 menjadi peserta TemuSastrawan Nusantara Melayu Raya I di Sumatera Barat. Puisi Buana KS pernah ikut dalam pameran Foto dan Puisi yang digawangi Sakti Alam Watir. Puisinya juga pernah dimuat surat kabar lokal seperti Jambi Independent, Pos Metro Jambi, Bungo Pos, Merangin Ekspres, Jambi One dll. Beberapa Karya puisi Buana KS terangkum dalam antologi puisiPenyair Indonesia dan mancanegara, seperti : Antologi 25 Penyair Muda Nusantara “ Traktat Cintadan Dosa Dalam Dendam” (Pena Ananda, Juli 2011), Antologi Sehimpun Puisi Generasi Kini “ JejakSajak” (BPSM 2012), Menguak Senyap (Rios Multicipt, Padang, 2012), Senandung Alam (LeutikaPrio, 2012), Carta Farfalla (Tuas Media, 2012), Talenta Para Pengukir Tinta Emas (AwangAwang Publishing, 2012), Antologi Puisi IGAU DANAU (SanggarImaji, 2012), Bilingual Poetry Anthology SPRING FIESTA “Pesta Musim Semi” (Araska Publisher, 2013), Antologi Puisi Kota Jam Gadang “Bukittinggi Ambo Di Siko (Fam Publishing, 2013), Kumpulan Puisi Penyair Indonesia MEMO UNTUK PRESIDEN (Forum Sastra Surakarta, 2014), Antologi Puisi Penyair duakota “LACAK KENDURI” (Imaji, 2014), Antologi Puisi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III (Sibuku media, 2015), Antologi Penyair Menolak Korupsi IV “Ensiklopegila Koruptor” (Forum Sastra Surakarta, 2015), Antologi Puisi Dari NegeriPoci VI “Negeri Laut”(KKK, 2015), Antologi Sekumpulan Puisi Sakkarepmu Penyair Mbeling Indonesia (Sibuku media, 2015), Antologi 13 Penyair Jambi “PENDARAS RISAU” (Rukam&Imaji, 2015) Antologi PuisiPenyair Jambi “Rumah Cinta” (Balai Bahasa Provinsi Jambi, 2015), Antologi Ketupek Bengkulu (Oksana, 2016), Antologi Penyair Jambi '' Siginjai Kata-Kata (RUKAM, IMAJI, 2016), Lumbung sastrawan Indonesia “Perjalanan Merdeka” Antologi Puisi Internasional (Penrbar Media Pustaka, 2020), Antologi Bersama Lumbung Puisi Santrawan Indonesia VIII “CORONA, Penyair Mencatat Peristiwa Negeri ( Penebar Media Pustaka, 2020). Saat ini Buana KS menetap di MuaraBungo, Jambi.