TEKS SULUH


Sabtu, 23 Januari 2021

Puisi Alifah NH di Gembok 2021

 Alifah NH

Dongeng Nusantara Dalam Puisi 2019:

Pulau Kapal

Dahulu kala di Desa

Seorang ayah temukan tongkat

Berhiaskan intan dan batu merah delima

Dengan harga yang sangat mahal

Sang ayah meminta si kulup menjual ke luar negeri

 

Si kulup begitu banyak mengantongi uang

Engganlah si kulup pulang dan menetap di luar negeri

Dia menikah dengan anak saudagar yang kaya raya

 

Suatu hari si kulup diminta sang mertua untuk berdagang

Bersama istrinya membawa kapal yang mewah

Ketika kapal sampai di sungai ceruruk ia teringat kampung halamannya

Kapalnya menepi di sungai itu

 

Saat orang tua si kulup dengar kapal itu milik anaknya

Ibu memasakkan masakan kesukaan si kulup

Di hantarkan masakan itu tapi si kulup merasa malu

Dia tidak mengakui orang tuanya dan di usirnya

Dengan hati yang hancur orang tua si kulup berucap

Kalau saudagar kaya itu benar si kulup karamkanlah

Kapal itu bersamanya

 

Badai besar muncul tiba-tiba

Tenggelamlah kapal si Kulup

Tewaslah seluruh awaknya

Muncullah pulau menyerupai kapal

Menjadi Pulau Kapal

Mojokerto, 18022019

Alifah NH


Jaka Budug


Rara Kemuning Putri semata wayang Prabu Aryo Seto

Tubuhnya sangat harum mewangi bunga Kemuning

Tiba-tiba terserang penyakit aneh

Tubuh berbau busuk tak lagi wangi.

Daun Kemangi dan Beluntas  tak berfungsi

Berbagai tabib tak mampu menyembuhkan

Sepanjang hari merenung dalam kesedihan

Prabu Aryo Seto Maha Raja Ringin anom

Di tengah malam berharap mendapat petunjuk

Saat terlarut dalam doa isyarat itu semakin nyata

Di kaki gunung Arga Dumadi dalam gua tersembunyi

Daun Sirna Ganda tumbuh dan bersemi

Satu satunya daun yang bisa mengobati

Selalu dijaga oleh naga api sakti

Sayembara disebar untuk kesembuhan Putri Raja

Barang siapa berhasil memetik daun Sirna Ganda

Banjir peserta sayembara tergiur hadiah jadi anak raja

Tak satupun mampu mengalahkan naga api penjaga gua

Tinggallah Pemuda miskin berparas buruk berkulit budug

Jaka budug bertekat menyembuhkan Rara Ayu Kemuning

Hanya bermodal hati dan pedang sakti warisan sang ayah

Terlihat semburan api dari mulut naga sakti

Dengan gesit jaka budug menghunus pedang.

Darah segar memencar dari dada naga sakti

Menghambur pada kulit jaka Budug yang berbudug

Tanpa sengaja tiba tiba keajaiban terjadi

Kulit Jaka Buduk berubah halus dan berseri

Kulit buduk tak nampak lagi berbudug

Jaka Buduk semakin lincah beraksi

Menghunus pedang kesana kemari

Matilah naga dengan darah terhambur dimana-mana

Jaka Buduk mengusap seluruh tubuhnya dengan darah naga

Seketika berubah menjadi lelaki tampan berkulit cerah

Prabu Aryo Seto tak lagi mengenal Jaka Budug

Prabu Aryo Seto tepati janji untuk jadikan Jaka Budug menantu

Putri Ayu Rara Kemuning menelan daun Sirna Garda

Kembali semerbak mewangi harum bau tubuhnya

Jadilah mereka pasangan yang serasi Pewaris tahta Kerajaan sejati

Mojokerto. 09032019

 





Alifah NH. Seorang Pendidik dari Mojokerto ini telah menulis beberapa antologi. ‘Terima Kasih GURU’ catatan inspiratif 44 guru Indonesia bersama Media Guru. ‘Cerita Cerita dari Empunala’ kumpulan cerpen bersama Komunitas Penulis Sangkar Buku. 1000 Guru Menulis Puisi Asean’ rekor MURI bersama Rumah Seni Asnur. Beberapa kumpulan cerpen dan puisi bersama DJ center, juga menulis cergam. Membimbing siswa menulis buku hingga menerbitkan beberapa buku karya siswa.