Aloeth Pathi
Putri Mangkunegaran
; Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani
Paras cantik tutur halus keluhuran budi pekerti
Keindahan lemah gemulai Putri Mangkunegaran
Ratu Wilhelmina terpesona kelincahan gerak tari
menjadi buah bibir kaum bangsawan
Perempuan anggun idola di masa pergerakan
Kisah pemuda pemberontak tertambat hati
namun lelah bertepuk sebelah tangan
menjadi buah impian kaum revolusioner
Hasrat pemuda pemberani mempersunting mimpi
Tertawan senyum manis si lesung pipit
Kelak mendambakan ibu dari anak-anaknya
menjadi harapan semu kaum nasionalis
Hanya satu diantara tebar bunga-bunga cinta
Ketulusan dari pengorbanan prajurit biasa
Kesetiaan tembang Gandrung "Putri Solo"
membangun rumah tangga sederhana
Skj, 080317
Aloeth Pathi
Yoga Pagi Ini
: Ragil Swarno Pragola Pati
Memasuki ruang meditasi
Melatih gerak raga mengatur nafas
bertumpu satu titik relaksasi
Hadirkan ketenangan hati
Mengontrol panca indra
Keseimbangan rasa
Dengarkan gemuruh debur ombak
Nikmati semilir angin berhembus
Leburkan semua sangkar
Terbanglah bebas merdeka seperti burung camar
Ringan lepaskan semua problema
Hancurkan belenggu pemasung jiwa
dan
Aku terbentur tembok-tembok kota
Kepalaku semakin sempit melelahkan
Membaca hiruk pikuk persoalan negeri
Skj, 100317
Aloeth Pathi, lahir di Pati- Jawa Tengah. Karyanya mengisi banyak antologi Bersama Nasional sejak tahun 2005 seperti Mata Media antologi bersama, Bulan di dada Memerah (Lingkar Study Waroeng Kopie, 2005), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta 2013), Dari Dam Sengon Ke Jembatan Panengel (Dewan Kesenian Kudus dan Forum Sastra Surakarta 2013), keluarga adalah Segalanya #1 (el Nisa Publisher, Jakarta, 2013), 2 Hal (Pustaka Jingga, Lamongan, 2014), Komunitas Harmonika Kehidupan ; Harmonika Desember (Sembilan Mutiara 2014), Kemilau Mutira Januari (Sembilan Mutiara 2014), Menggenggam Dunia (Mafasa 2014) Mom: The First God that I Knew (Garasi 10 Bandung 2014). Ibu dalam Memoriku # 2 (Metakata, Malang 2014), My First Romance (Metakata, Malang 2014), Rindu Rahasia #1 (Pena House, Blora 2014), Cinta Di balik hujan #2 (Pena House Blora, 2014) Kepada Tuan Presiden, (Family Camar 2014), Epifani Serpihan Duka Bangsa (Sembilan Mutiara 2014), Puisi Gemuruh Ingatan (Korban LAPINDO Mengggugat (KLM) dan Urban Poor Consortium (UPC), 2014 ), Solo Dalam Puisi (Sastra Pawon, 2014), Lumbung Puisi Sastrawan, (Indramayu,2014), Lumbung Puisi Sastrawan jilid II, (Indramayu, 2014), Antologi Puisi "Bisikan Kata Teriakan Jiwa untuk Indonesia Tercinta" (de A Media Kreatif, 2014), Pada Negeri Aku Berpuisi (Goresan Pena, 2014), dan lain-lain. Hingga sekarang dan terus aktif mengikuti berbagai kegiatan sastra. Penyair ini tinggal di Pati Jawa Tengah.