TEKS SULUH


Jumat, 22 Januari 2021

Puisi Aloeth Pathi di gembok 2021

 Aloeth Pathi


Putri Mangkunegaran


; Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani


 Paras cantik tutur halus keluhuran budi pekerti

Keindahan lemah gemulai Putri Mangkunegaran

Ratu Wilhelmina terpesona kelincahan gerak tari

menjadi buah bibir kaum bangsawan


 Perempuan anggun idola di masa pergerakan

Kisah pemuda pemberontak tertambat hati

namun lelah bertepuk sebelah tangan

menjadi buah impian kaum revolusioner


 Hasrat pemuda pemberani mempersunting mimpi

Tertawan senyum manis si lesung pipit

Kelak  mendambakan ibu dari anak-anaknya

menjadi harapan semu kaum nasionalis


 Hanya satu diantara tebar bunga-bunga cinta

Ketulusan dari pengorbanan prajurit biasa

Kesetiaan tembang Gandrung "Putri Solo"

membangun rumah tangga sederhana

                                         Skj, 080317


 





Aloeth Pathi


Yoga Pagi Ini


: Ragil Swarno Pragola Pati


 Memasuki ruang meditasi

Melatih gerak raga mengatur nafas

bertumpu satu titik relaksasi

Hadirkan ketenangan hati

Mengontrol panca indra

Keseimbangan rasa


Dengarkan gemuruh debur ombak

Nikmati semilir angin berhembus

Leburkan semua sangkar

Terbanglah bebas merdeka seperti burung camar

Ringan lepaskan semua problema

Hancurkan belenggu pemasung jiwa


dan

Aku terbentur tembok-tembok kota

Kepalaku semakin sempit melelahkan

Membaca hiruk pikuk persoalan negeri

                                                  Skj, 100317









Aloeth Pathi, lahir di Pati- Jawa Tengah. Karyanya mengisi banyak antologi Bersama Nasional sejak tahun 2005  seperti   Mata Media antologi bersama, Bulan di dada Memerah (Lingkar Study Waroeng Kopie, 2005), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta 2013), Dari Dam Sengon Ke Jembatan Panengel (Dewan Kesenian Kudus dan Forum Sastra Surakarta 2013), keluarga adalah Segalanya #1 (el Nisa Publisher, Jakarta, 2013), 2 Hal (Pustaka Jingga, Lamongan, 2014), Komunitas Harmonika Kehidupan ; Harmonika Desember (Sembilan Mutiara 2014), Kemilau Mutira Januari (Sembilan Mutiara 2014), Menggenggam Dunia (Mafasa 2014) Mom: The First God that I Knew (Garasi 10 Bandung 2014). Ibu dalam Memoriku # 2 (Metakata, Malang 2014), My First Romance (Metakata, Malang 2014), Rindu Rahasia #1 (Pena House, Blora 2014), Cinta Di balik hujan #2 (Pena House Blora, 2014) Kepada Tuan Presiden, (Family Camar 2014),  Epifani Serpihan Duka Bangsa (Sembilan Mutiara 2014), Puisi Gemuruh Ingatan (Korban LAPINDO Mengggugat (KLM) dan Urban Poor Consortium (UPC), 2014 ), Solo Dalam Puisi (Sastra Pawon, 2014), Lumbung Puisi Sastrawan, (Indramayu,2014), Lumbung Puisi Sastrawan jilid II, (Indramayu, 2014), Antologi Puisi "Bisikan Kata Teriakan Jiwa untuk Indonesia Tercinta" (de A Media Kreatif, 2014),  Pada Negeri Aku Berpuisi (Goresan Pena, 2014), dan lain-lain. Hingga sekarang dan terus aktif mengikuti berbagai kegiatan sastra. Penyair ini  tinggal di Pati Jawa Tengah.