TEKS SULUH


Kamis, 14 Januari 2021

Puisi Eko Windarto di gembok 2021

 Eko Windarto


Kedahsyatan Kata-kata 


meski pandemi semakin menjadi

kejujuran mesti digali di dalam air mata pagi


coba lihat kata-katanya

bisa menjadi nyata, juga dusta


dari mulutnya keluar cahaya bintang kejora

padahal di perutnya penuh dengan busa


suaranya terdengar nyaring di telinga

menebarkan kata berbau vodka 


janji-janji berbisa bisa menjelma buaya dan serigala

saat bersinar harta dan bersimbah nista


lantaran tanah surga dirundung kemarau cinta

kolam susu kau jadikan ladang ganja


ah... kata-kata bisa menjadi mutiara

bisa juga merubah rupa-rupa wajah aku punya

Bali,1792020



Eko Windarto


Di Sini

di musim kering ini

aku suntikan puisi di bumi ibu Pertiwi

di sela-sela paha Nusantara

hutan belantaraku menebarkan warna merah ke dalam jiwa

suara angin dengan sungutnya demokrasi

menyemburkan cumbu dan gincu di bibir mimpi

sedang caci maki mengasah belati

diantara sejuta petaka perjalanan esok hari

hingga para raja berganti rupa tanpa suara

dengan nyata di hati bermata tanpa telinga


Bali, 1792020

Eko Windarto, Kelahiran 1962 di Malang.

Jln. Melati. 25. RT. 33. RW. 08. Sekarputih. Pendem. Kec. Junrejo. Kotatif Batu. WA. 085964247913. Antologi bersama PMK 2018, NEWHAIKU 2018, HAIKUKU MELAWAN KORUPSI 2019, TANKA 2019, Antologi Tunggal NYIUR MELAMBAI 2019, pernah juara 1 lomba cipta puisi di Singapura 2017 dan masih banyak lagi antologi puisi bersama. Pusai dan esai pusai termuat di Kawaca.@gmail.com, beberapa puisinya masuk buku KRONIK SEJARAH SASTRA INDONESIA DI MALANG 1991 yang di tulis prof. Suripan Sadi Hutomo dosen IKIP Malang dan IKIP Surabaya. Kumpulan puisi PERJALANAN 1989, KEMBANG KEMBAR 1989 bersama Surasono Rashar. Kumpulan puisi PERJALANAN masuk dokumentasi SASTRA MALANG bersama almarhum WAHYU PRASETYO. Puisinya pernah termuat di media lokal dan ibu kota. Sekarang tinggal di Bali. Mutiara Residen. Jln. Taman Sari 37 A. Kerobokan Kelod. Badung. Kuta Utara.