Alfiah S Putra
Sebab Kuyakin
Pandanganku tak menjala kau mendua
Tapi hatiku merasakan
Telingaku tak menghidu kau berdua
Tapi batinku membisikkan
Ingin rasanya naluri tak berencat
Nyatanya semakin menajam
Ingin rasanya firasat tak berusik
Nyatanya semakin merunjam
Dan...
Ketika nyatanya datang
tetap saja mengejut jasad
Ketika waktunya sampai
tetap saja menikam ilham
Hatiku perih seperihnya perih
Batinku sakit sesakitnya sakit
Jiwaku luka selukanya luka
Air mata menghujan bak puncak musim penghujan
terbiarkan deras tanpa dapat berpawang
Biarlah habis tetesan hujan dimataku
Agar tak lagi bersisa kesedihan karnamu
Agar tak lagi tertinggal keharusan padamu Sebab kuyakin berlalunya hujan langitkan berhias pelangi
Bekasi, 15 November 2020
Alfiah S Putra
Cukuplah Dia bagiku
Aku terlempar di kebisingan dunia yang semakin terasa asing
Mata memandang seperti lemparan sampah
Senyum mengembang laksana kubangan hajat
Aku terjatuh di pusaran waktu yang semakin terasa menghimpit
Ruang terhampar hanyalah untuk menguliti
Jeda terumbar hanyalah untuk menghakimi
Tak berharap lebih dari yang bisa kalian beri
Tak meminta banyak dari sedikit yang kalian punya
Cukup makna ini kucerna sendiri
Cukup hikmah ini kurambah semua
Tak gentarku dengan semua ini
Meski kadang lemahkan raga
Tak surutku dengan semuai ini
Meski kadang lumatkan batin
Semua hilang dan lenyap
Tapi masih ada hati bersemayam pada jiwa sebagai panglima diri
Masih ada yakin mendogma pada hayat sebagai perisai budi
Bilaku alfa
Tapi Dia tak pernah salah dalam memberi
Karena Dia selalu benar dalam mencinta
Dan cukuplah itu bagiku
Bekasi, 15 November 2020
Alfiah Sri Putra, lahir : Jakarta, 31 Mei 1973 tinggal di Bekasi .Pekerjaan : Pendamping PKH di Kementerian Sosial RI Menyukai kepenulisan sejak SMA
Tidak pernah dimuat di media cetak maupun dibukukan
Publikasi lewat sosial media untuk sosialisasi dan aktualisasi diri