Herman Suryadi
Di Depan Tugu Jam Gadang
Langkah gontai melenggang santai
Tinggalkan ruang diskusi ramai
Dalam curahan isi hati
Kala itu bersaksi
Tugu jam gadang
Sepotong kenang
Sempat kusebut sendiri
Tentang dikau gagak betina
Melantunkan baris puisi
Ketika gaun hitam
Kaupakai pagi hingga malam memeluk sunyi
Apakah tak kausuka akan warna-warni
Ada tanya menggantung sejak dulu
Hingga kini kupendam
Belum kuucap
Belum terjawab
Bengkulu, 13 November 2020
Herman Suryadi
Sepasang Mata di Almanak Tua
Binar mata selalu tak percaya
Tentang waktu yang kaulupa
Padahal lembaran almanak tua
Membatas ingatan selama di alam fana
Kuasamu seakan tak pupus ditelan waktu
Binasa hidup kaucipta di atas lara
Padahal buana mengutuk jua
Di air mata dan darah
Sahaja dan jelata
Doa bertabur kembang kamboja
Di tanah merah gugur dan layu satu-satu
Tak tampak pilu di hati baja semu
Dikaukah laknat di akhir waktu
Pada almanak tua
Peta kisah berbaur dosa tumpah
Sepasang mata iba mengingat jiwa dan raga
Terdampar di pelabuhan hina memeluk sesal
Bengkulu, 29 Desember 2020
Herman Suryadi, S.Pd., M.Pd. dilahirkan di Bengkulu, 16 Juni 1960. Memasuki Pascasarjana (S-2) Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Bengkulu, 2009.Tahun 1988 – 1998 mengasuh acara siaran “Pelangi Sastra” di Radio Khusus Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Sebagai Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Bengkulu (1989-1991). Penulis tetap kolom cerita mini berbahasa daerah Bengkulu, “Kecek Kito Ajo” di Harian Semarak (1992), “Kecek Tobo Kito” di Mingguan Tobo Kito (1999) dan “Celoteh Selengek” di Harian Bengkulen Pos (2005-2006).Buku Fiksi Prosa terbit tunggal yaitu: Novel Remaja“Bahana Camar dan Cemara” (Balai Pustaka Jakarta, 1995) meraih juara II tingkat nasional tahun 1993 di Pusat Perbukuan, Jakarta, Novel Anak “Ketika Raflesia Berbunga” (Adicita Yogyakarta, 2001), Buku dongeng “Mastodon versus Monster” (Menara Mega Perkasa Banten, 2001). Buku Cergam Anak “Putri Gading Cempaka”, “Balai Buntar”, “Benteng Marlborugh” (PKK Provinsi Bengkulu, 2004 dan Citra Sahabat Bengkulu, 2010). Kumcer Anak “Gerhana Bulan di Danau Dendam” (Oksana Sidoarjo, 2014), Kumpulan Cerpen Dewasa “Penghuni Taman Hati” (Pustaka Puitika, Yogyakarta, 2015), Novel Anak “Jatra dan Zoria” (Vio Publisher Medan, 2015), Kumpulan Puisi Anak “Aku Ingin Jadi Presiden” (Wanda Putra Persada Semarang, 2002), Kumpulan Puisi Anak “Simfoni Tanah Lahirku” (Oksana, 2014), Kumpulan puisi “Potret Diri di Bawah Tenda Bunda” (Oksana Sidoarjo, 2015), “Tukang-Tukang dan Dendam Danau Dendam” (Soega Publishing Bojonegoro, 2015), Kumpulan puisi “Sakura dan Raflesia” (Kaifa Publishing Bandung, 2016), Kumpulan puisi “Selamat Pagi Bengkulu” (LovRinz Publishing Cirebon, 2019) Kumpulan puisi “Gairah Bulan Merah Daerah” (LovRinz Publishing Cirebon, 2019), Kumpulan puisi “Semburan Dusta” (LovRinz Publishing Cirebon, 2020). Menulis di banyak antologi bersama nasional sejak tahun 1991. Antologi Cerpen diantaranya : “Sosok Hebat Itu Berlabel Emak” (Halaman Moeka Jakarta, 2012), “Batu Akik Cempaka Merah” (Oksana Sidoarjo, 2015). Karya Non Fiksi edukasi. Pernah Mengikuti “Pertemuan Sastrawan Nusantara” di Sumatera Barat (1997), “Pertemuan Sastrawan se-Sumatera” di Padang (2003), Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta 2003, Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta 2008, Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta, 2013. Sebagai peserta Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI) III di Jakarta, 2020.