TEKS SULUH


Kamis, 14 Januari 2021

Puisi Herman Suryadi di Gembok 2021

 Herman Suryadi


Di Depan Tugu Jam Gadang


Langkah gontai melenggang santai

Tinggalkan ruang diskusi ramai

Dalam curahan isi hati

Kala itu bersaksi

Tugu jam gadang

Sepotong kenang


Sempat kusebut sendiri

Tentang dikau gagak betina

Melantunkan baris puisi

Ketika gaun hitam

Kaupakai pagi hingga malam memeluk sunyi

Apakah tak kausuka akan warna-warni


Ada tanya menggantung sejak dulu

Hingga kini kupendam

Belum kuucap

Belum terjawab

Bengkulu, 13 November 2020


 Herman Suryadi


Sepasang Mata di Almanak Tua


Binar mata selalu tak percaya

Tentang waktu yang kaulupa

Padahal lembaran almanak tua

Membatas ingatan selama di alam fana


Kuasamu seakan tak pupus ditelan waktu

Binasa hidup kaucipta di atas lara

Padahal buana mengutuk jua

Di air mata dan darah

Sahaja dan jelata


 Doa bertabur kembang kamboja

Di tanah merah gugur dan layu satu-satu

Tak tampak pilu di hati baja semu

Dikaukah laknat di akhir waktu


 Pada almanak tua

Peta kisah berbaur dosa tumpah

Sepasang mata iba mengingat jiwa dan raga

Terdampar di pelabuhan hina memeluk sesal

Bengkulu, 29 Desember 2020


Herman Suryadi, S.Pd., M.Pd. dilahirkan di Bengkulu, 16 Juni 1960. Memasuki Pascasarjana (S-2) Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Bengkulu, 2009.Tahun 1988 – 1998 mengasuh acara siaran “Pelangi Sastra” di Radio Khusus Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Sebagai Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Bengkulu (1989-1991). Penulis tetap kolom cerita mini berbahasa daerah Bengkulu, “Kecek Kito Ajo” di Harian Semarak (1992), “Kecek Tobo Kito” di Mingguan Tobo Kito (1999)  dan “Celoteh Selengek” di Harian Bengkulen Pos (2005-2006).Buku Fiksi Prosa terbit tunggal yaitu: Novel Remaja“Bahana Camar dan Cemara” (Balai Pustaka Jakarta, 1995) meraih juara II tingkat nasional tahun 1993 di Pusat Perbukuan, Jakarta, Novel Anak “Ketika Raflesia Berbunga” (Adicita  Yogyakarta, 2001), Buku dongeng “Mastodon versus Monster” (Menara Mega Perkasa Banten, 2001). Buku Cergam Anak “Putri Gading Cempaka”, “Balai Buntar”, “Benteng Marlborugh” (PKK Provinsi Bengkulu, 2004 dan Citra Sahabat Bengkulu, 2010). Kumcer Anak “Gerhana Bulan di Danau Dendam” (Oksana Sidoarjo, 2014), Kumpulan Cerpen Dewasa “Penghuni Taman Hati” (Pustaka Puitika, Yogyakarta, 2015), Novel Anak “Jatra dan Zoria” (Vio Publisher Medan, 2015), Kumpulan Puisi Anak “Aku Ingin Jadi Presiden” (Wanda Putra Persada Semarang, 2002), Kumpulan Puisi Anak “Simfoni Tanah Lahirku” (Oksana, 2014), Kumpulan puisi “Potret Diri di Bawah Tenda Bunda” (Oksana Sidoarjo, 2015), “Tukang-Tukang dan Dendam Danau Dendam” (Soega Publishing Bojonegoro, 2015), Kumpulan puisi “Sakura dan Raflesia” (Kaifa Publishing Bandung, 2016), Kumpulan puisi “Selamat Pagi Bengkulu” (LovRinz Publishing Cirebon, 2019) Kumpulan puisi “Gairah Bulan Merah Daerah” (LovRinz Publishing Cirebon, 2019), Kumpulan puisi “Semburan Dusta” (LovRinz Publishing Cirebon, 2020). Menulis  di banyak antologi bersama nasional sejak tahun 1991. Antologi Cerpen diantaranya : “Sosok Hebat Itu Berlabel Emak” (Halaman Moeka Jakarta, 2012), “Batu Akik Cempaka Merah” (Oksana Sidoarjo, 2015). Karya Non Fiksi edukasi. Pernah Mengikuti  “Pertemuan Sastrawan Nusantara” di Sumatera Barat (1997), “Pertemuan Sastrawan se-Sumatera” di Padang (2003), Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta 2003, Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta 2008, Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta, 2013. Sebagai peserta Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI) III di Jakarta, 2020.