TEKS SULUH


Senin, 11 Januari 2021

Puisi Krislam Yusuf di Gembok 2021

 Krislam Yusuf


Prosesi Karya Pandemi


Rutinan kata

Tiga kalimat cukup

Santapan siang

Syair rebahan

Tanpak santai-santaian

Tetiba terbit

Mengotak-aktik

Pada lincak memfilter

Handphon berkarya

Alam memang kini menuntut buat fodium sendiri

Nyuting sendiri

Syuting sendiri

Sinting sendiri

Lha wong ngomong sendiri je

Dulu gilanya Cuma karena cinta

Walau berat paling tidak masih ada lucu-lucunya

Kini sudah gila teknologi ditambah sangat anarki

Sesak dada ini

Dulu kita menertawakan orang gila

Kini kita ditertawakan orang gila

Nasibku begitu mirisnya

Oktober, 2020


Krislam Yusuf

Merajut Karya

Catatan akhir Oktober

Kabut awal November

Keberkahan hujan bersumber

Anak sungai meluber

Kita melihatnya mujur

Tetap coba bertafakur

Aslinya juga hancur

Cuma dibikin syukur

Tiga kata sebelum makan

Tiga kalimat sebelum beraktifitas keseharian

Tiga bait sebelum tiduran

Tiga lagi jangan lupa untuk keesokan

Rutin

Tiga bulan pasti terpukau sendiri ngelihatin

Tak akan ngecewain

Kalanya muncul langsung tulisin

Pemikiran segar

Banyak insan tak sadar

Hakekatnya murah tak bermilyar-milyar

Sederhana tetap bikin kesedihan ambyar

November, 2020


Yusuf, seorang tamatan SLTA sederajat. Anak tunggal kelahiran kota Reog 29 tahun lalu, yang mengidolakan penyanyi Ebiet G. A. D. Terinspirasi lagu kenangan nan melegendaris, yang bermula tercipta dari syair-syair puisi. Membuat ia turut gandrung sejak kelas 4 SD dengan dunia menulis (khususnya juga puisi). Pernah terbitkan dua antologi bersama dengan judul buku Dim Perjuangan dan Sastra Hijau.