Krislam Yusuf
Prosesi Karya Pandemi
Rutinan kata
Tiga kalimat cukup
Santapan siang
Syair rebahan
Tanpak santai-santaian
Tetiba terbit
Mengotak-aktik
Pada lincak memfilter
Handphon berkarya
Alam memang kini menuntut buat fodium sendiri
Nyuting sendiri
Syuting sendiri
Sinting sendiri
Lha wong ngomong sendiri je
Dulu gilanya Cuma karena cinta
Walau berat paling tidak masih ada lucu-lucunya
Kini sudah gila teknologi ditambah sangat anarki
Sesak dada ini
Dulu kita menertawakan orang gila
Kini kita ditertawakan orang gila
Nasibku begitu mirisnya
Oktober, 2020
Krislam Yusuf
Merajut Karya
Catatan akhir Oktober
Kabut awal November
Keberkahan hujan bersumber
Anak sungai meluber
Kita melihatnya mujur
Tetap coba bertafakur
Aslinya juga hancur
Cuma dibikin syukur
Tiga kata sebelum makan
Tiga kalimat sebelum beraktifitas keseharian
Tiga bait sebelum tiduran
Tiga lagi jangan lupa untuk keesokan
Rutin
Tiga bulan pasti terpukau sendiri ngelihatin
Tak akan ngecewain
Kalanya muncul langsung tulisin
Pemikiran segar
Banyak insan tak sadar
Hakekatnya murah tak bermilyar-milyar
Sederhana tetap bikin kesedihan ambyar
November, 2020
Yusuf, seorang tamatan SLTA sederajat. Anak tunggal kelahiran kota Reog 29 tahun lalu, yang mengidolakan penyanyi Ebiet G. A. D. Terinspirasi lagu kenangan nan melegendaris, yang bermula tercipta dari syair-syair puisi. Membuat ia turut gandrung sejak kelas 4 SD dengan dunia menulis (khususnya juga puisi). Pernah terbitkan dua antologi bersama dengan judul buku Dim Perjuangan dan Sastra Hijau.