TEKS SULUH


Senin, 11 Januari 2021

Puisi Urawati di gembok 2021

 Irawati


Nahkoda Handal dan Piawai


Riak telah berubah gelombang

Perahu nelayan terombang-ambing

Ada rasa cemas datang bertandang

Melihat biduk yang sudah oleng


 Angin kencang disertai badai

Telah jadi santapan setiap hari

Dayung tetap dikayuh tuk bisa berjalan

Bergerak menuju tempat bersandar


 Nahkoda handal yang piawai

Kembangkan layar tuk hadang badai

Kemudi tetap digenggam erat

Mencapai dermaga yang hampir sampai


Badan penuh dengan tetes keringat

Pasang niat tuk kuatkan semangat

Rentangkan tangan menggenggap erat

Tuk gapai asa yang tiada terbatas


Pantang Menyerah

Kulangkahkan kaki seiring detak jam

Telusuri jalan yang tak pernah kulalui

Berharap di ujung sana ada penantian

Yang menunggu dengan indahnya

Sebagai pengobat lelah perjalanan


 


Tetes keringan tak henti mengalir

Dengan setianya menemani

Perjalanan yang penuh liku dan nestapa

Ada sedikit keraguan untuk lanjut

Tapi langkah sudah terlalu jauh untuk surut


 Terik mentari ikut membakar semangat

Untuk segera mencapai tujuan

Bersua dengan yang diharap

Bertemu dengan yang dicari

Hingga lelah ini tiada sia-sia


Siang telah berubah petang

Bayangpun sudah memanjang

Rona senja sudah membayang

Di ufuk barat yang luas membentang

Terukir senyum pantang menyerah


 Irawati, SPd.MMPd., lahir di sebuah desa di Kabupaten Agam tepatnya di Koto Alam Kampung Tangah Kecamatan Palembayan pada tanggal 24 April 1977. Penulis yang merupakan ibu dari dua orang putri ini berprofesi sebagai kepala SDN 04 Sikabu Kecamatan Lubuk Basung. Penulis juga melahirkan karya beberapa buah buku antologi bersama rekan penulis se Indonesia, di antaranya ; Tafakur Kehidupan, Literasi Keluarga, Literasi sekolah, Mengapa Aku Menulis dan Gado-gado Literasi Ranah Minang, Aksara dalam Kata. Selain itu penulis juga menghasilkan karya berupa buku tunggal seperti; Romantika Kehidupan, Jingga diambang Senja, Kujemput Rembulan di Balik Awan, Jodoh pilihan Orang Tua dan Cinta Terpaut di Puncak Gaduang.