Irawati
Nahkoda Handal dan Piawai
Riak telah berubah gelombang
Perahu nelayan terombang-ambing
Ada rasa cemas datang bertandang
Melihat biduk yang sudah oleng
Angin kencang disertai badai
Telah jadi santapan setiap hari
Dayung tetap dikayuh tuk bisa berjalan
Bergerak menuju tempat bersandar
Nahkoda handal yang piawai
Kembangkan layar tuk hadang badai
Kemudi tetap digenggam erat
Mencapai dermaga yang hampir sampai
Badan penuh dengan tetes keringat
Pasang niat tuk kuatkan semangat
Rentangkan tangan menggenggap erat
Tuk gapai asa yang tiada terbatas
Pantang Menyerah
Kulangkahkan kaki seiring detak jam
Telusuri jalan yang tak pernah kulalui
Berharap di ujung sana ada penantian
Yang menunggu dengan indahnya
Sebagai pengobat lelah perjalanan
Tetes keringan tak henti mengalir
Dengan setianya menemani
Perjalanan yang penuh liku dan nestapa
Ada sedikit keraguan untuk lanjut
Tapi langkah sudah terlalu jauh untuk surut
Terik mentari ikut membakar semangat
Untuk segera mencapai tujuan
Bersua dengan yang diharap
Bertemu dengan yang dicari
Hingga lelah ini tiada sia-sia
Siang telah berubah petang
Bayangpun sudah memanjang
Rona senja sudah membayang
Di ufuk barat yang luas membentang
Terukir senyum pantang menyerah
Irawati, SPd.MMPd., lahir di sebuah desa di Kabupaten Agam tepatnya di Koto Alam Kampung Tangah Kecamatan Palembayan pada tanggal 24 April 1977. Penulis yang merupakan ibu dari dua orang putri ini berprofesi sebagai kepala SDN 04 Sikabu Kecamatan Lubuk Basung. Penulis juga melahirkan karya beberapa buah buku antologi bersama rekan penulis se Indonesia, di antaranya ; Tafakur Kehidupan, Literasi Keluarga, Literasi sekolah, Mengapa Aku Menulis dan Gado-gado Literasi Ranah Minang, Aksara dalam Kata. Selain itu penulis juga menghasilkan karya berupa buku tunggal seperti; Romantika Kehidupan, Jingga diambang Senja, Kujemput Rembulan di Balik Awan, Jodoh pilihan Orang Tua dan Cinta Terpaut di Puncak Gaduang.