TEKS SULUH


Senin, 11 Januari 2021

Puisi Muhammad Abdul Latif di gembok 2021

 Muhammad Abdul latif


Langkah Kebermanfaatan


Gembok pribadi naifmu

Jangan kau umbar sisi-sisi kedzaliman diri

Nafsu mutmainnahkan jiwamu

Jangan berlebihan dalam mengambil langkah dan tindakan

Permudah segala urusan

Jangan buat gusar

Kita sedang mencari arah jangkauan

Tanda jalan penuh tanda Tanya

Berhenti masih penuh keragu-raguan

Lari seperti dikejar ambisi yang tak kunjung henti

Tak bermanfaatkah diri untuk saling berbagi kebajikan pada sesama tidaklah merugi

Atau masih saja kita yang munduk-munduk minta dibagi sesuatu dari orang yang lebih suka memberi

Gak pernahkah kita berinisiatif untuk berani berpikir produktif

Sembari berbuat sedikit kebajikan

Untuk sisihkan amal serta kepingan sangu menuju ke perjalanan berikutnya

Apakah minda semakin mengalir memikirkan sesuatu yang lebih berguna

Pencerahan kini –membawa using waktu lumatkan kita pada pembelajaran yang maikin mencambuk nurani bisu

Pada kesadaran hening mari lebih renungi pada sesuatu yang bisa membawa manfaat untuk bisa dinikmati oleh sesama

Sebagai sebuah kebermanfaatan yang berkesinambungan

Ringinarum, 13 Nopember 2020

Feeling Usang 3


Diketik betik duka lara

bersedih hati karena cinta

terpaku diam menggantung rasa

tak terkata sudah nestapa jiwa

mengiba lara rindu tersia

sampaikan asa yang sia-sia

kedalaman lyra jiwa menggelora

musnah harapan tinggallah duka

hati kekasih telah berpaling

kepada kekasih yang dia pilih

sudahlah diri jangan feeling

meski membuncah hati terasa perih

jangan merana karena duka cinta

doakan saja moga dia bahagia

bersama kekasih yang dia puja

sebagai balasan segala dharma

yang ia capai jangan dinoda

doakan saja tabahkan jiwa

Kendal, 7 Juni 2020













Muh Abdul Latif, lahir di Kendal, Jawa Tengah 29 Mei 1975 menghabiskan masa kecilnya di daerah Gringsing, dan masa remajanya di Pesantren Mamba’ul Maarif Denanyar, melanjutkan pendidikan di Unissula, lalu di STIK (Sekolah Tinggi Islam Kendal), kini jadi guru SMP NU 10 Ringinarum dan tinggal di Desa Ringinarum Kendal Jawa Tengah, karya-karyanya antara lain, Kamus Cinta Insan Biasa (2013), Aura Wahyu (2013), Medium (2013), Hening Merenung (2020), Energi Kosa Kata (2020), Mencari Arah Berikutnya (2020) tapi dari puisi-puisi tersebut baru karya belaka belum ada yang masuk ke penerbitanahir di Kendal, Jawa Tengah 29 Mei 1975 menghabiskan masa kecilnya di daerah Gringsing, dan masa remajanya di Pesantren Mamba’ul Maarif Denanyar, melanjutkan pendidikan di Unissula, lalu di STIK (Sekolah Tinggi Islam Kendal), kini jadi guru SMP NU 10 Ringinarum dan tinggal di Desa Ringinarum Kendal Jawa Tengah, karya-karyanya antara lain, Kamus Cinta Insan Biasa (2013), Aura Wahyu (2013), Medium (2013), Hening Merenung (2020), Energi Kosa Kata (2020), Mencari Arah Berikutnya (2020) tapi dari puisi-puisi tersebut baru karya belaka belum ada yang masuk ke penerbitan