Asep Khairul Akbar
Tulisan-tulisan ini milik siapa?
Dia sudah berhari-hari menangis, memanggil orang tuanya..
Barangkali dia meminta ASI
Ingin menetek pada ibunya
Atau mungkin
Sekedar memandang wajah bapaknya
Ayo mengakulah!!!
Siapa diantara kalian, orang tua kandungnya?
Yang melahirkannya
Tulisan yang kotor, hitam kumal, tidak bermakna
Dan tidak pula ada kutemukan di dalamnya
Majas-majas palsu seperti kebanyakan lelaki korea
Aku rasa..
Wajahnya lebih mirip seorang bilal
Haaah?
Aku?
Bukan aku ibu bapaknya..
Aku hanya membantu menuliskan
Karena aku menemukannya
Terlantar
Di depan pintu pikiranku
Jadi sekarang mengakulah
Siapa diantara kalian, ibu bapaknya?
Jangan jadi kecut dan takut
Sebab..
Jika nanti dia sempat dewasa setelah aku besarkan
Dan besar seperti Rumi atau Gibran
Atau setidaknya, aku yakin
Dia pasti bisa seperti burung merak ataupun binatang jalang
Maka...
Sekali-kali tidak!!!
Kalian tidak boleh mengambilnya dariku
Karena nanti...
Aku bersumpah
Tidak akan pernah kuberitahukan
Cerita yang mengiris hati ini
Kepadanya
Oh, kemarilah...
Dan peluk aku
Wahai tulisan jelek dan kumal
Nagreg, 3 oktober 2020
Asep Khairul Akbar
Gembok... Bukakanlah Pintu
Di sela-sela rangkaian kata nan elok
Sembunyi jutaan luka dan borok
Apapun itu ketika diriku mabok
Belati runcingpun tak mungkin bisa menohok
Gembok... gembok tunjukkanlah anak kunci
Barangkali di dalam tersembunyi kebenaran sejati
Dan persilahkanlah masuk segala mimpi
Kelak kepalsuan dimusnahkan yang sejati
Wahai gembok jawab pertanyaanku
Mengapa di depanku wajah suram begitu pilu
Anak-anak kecil berjalan tanpa ayah tanpa ibu
Tua renta terlantar di dinding sejarah palsu
Bandung, 4 Oktober 2020
Asep Khairul Akbar lahir di Tanah Datar Sumatera Barat pada 18 November 1994. Nama pena Askhabar27 atau A.K Akbar adalah penulis amatir yang harus banyak belajar dan membaca. Pernah menulis puisi antologi bersama bertema Kemerdekaan berpola 17845, antologi bersama puisi Berita Esok Hari dengan tema Merindu Indonesia, antologi bersama puisi ARS Publisher dengan tema Indonesiaku di Tahun 2020, dan Antologi bersama Puisi dengan tema Meraih Impian. Tercatat lulus di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat pada tahun 2017, dan sempat menjadi wartawan di salah satu media online di Jakarta. Mungkin kecintaannya kepada tulisan-tulisan Penyair seperti WS Rendra menjadi salah satu faktor warna tulisan tidak terlalu indah tetapi kritis dan berapi-api