TEKS SULUH


Kamis, 14 Januari 2021

Puisi Dalle Dalminto di gembok 2021

 Dalle Dalminto 


Doa Kupu-kupu


Kupu-kupu, di biru sayapmu

Terbawalah selembar denyar

Tentang rindu yang semakin membelukar

Pun mulai menjalar seperti akar-akar

Menumbuh di dada menunaskan tegar

Adakah bahagia berselimut tabah

Sementara angan jauh melantah

Hanya bayang menyelinap di tatap

Mendekap harap yang bersayap

Meninggi di atap-atap ratap

Kupu-kupu, kau datang

Membawakan sebutir kenang

Tentang cerita yang tertera

Di antara tirai dan kaca jendela

Perihal waktu masih membelenggu rindu

Entah, sampai kapan menghirup temu

Yang kauselipkan di kepak-kepak sayapmu

Di kepak sayap hitammu

Semoga bukan kabar duka yang terbawa

Tentang sebelah jiwa

Hampir saja memupus nyawa

Tak kuat menahan amukan renjana

Yang tak lagi sederhana

Sebab dililit simpul-simpul penantian

Bantul, 2020





Dalle Dalminto 


Sepasang Sepatu

 

Adalah sepasang sepatu

Yang bersama meniti hari dan waktu

Langkah kiri, jangkah kanan saling bergantian

Menuju ke masa depan

Sepasang sepatu serupa saudara kembar

Berwajah mirip tak bisa bertukar

Sebab dibingkai perangai yang berbeda

Namun bersama-sama mengayuh waktu tanpa jeda

Sepasang sepatu seperti sahabat sehati

Bahkan kerabat sejati

Kanan selayak kakak

Yang akan selalu mengajak ke depan

Pun kiri seperti adik yang akan selalu melirik

Untuk menyelaraskan jalan hati

Adalah sepasang sepatu

Menyusuri jaman saling bahu bantu

Meski kadang menemui jalan buntu

Pun harus terganjal aral, kerikil batu

Malah makin meyakinkan bersatu

Bila yang satu terluka tidak berdaya

Maka hidupnya takkan lagi sempurna

Berkali-kali ada yang mengisi sisi

Namun, tak sanggup mengganti posisi

Sebab telah tercipta pasangan serasi

Bantul, 2020





Dalle Dalminto penikmat dan pengagum puisi yang lahir pada 5 Februari di Bantul. Sekarang menetap di dusun Bongsren Rt 02, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta 55761. Aktivitas sehari-hari bekerja sebagai PHL di Stadion Sultan Agung Bantul.

Adapun Catatan Langit menjadi buku kumpulan puisi solo pertama, sedangkan Kolaborasi Hati adalah antologi puisi bareng sang istri-- Kartika. Dan sehimpun puisi Semesta Berkata merupakan buku solo yang kedua.

Ada juga beberapa karyanya yang termuat di antologi bersama di antaranya: Antologi Sajak-sajak tentang Pindul 2017(FPNB, Kab. Gunungkidul); Antologi Selembar Catatan Rindu 2017(Azizah Publishing); Antologi Puisi 'Kepada Toean Dekker', Festival Seni Multatuli 2018 (Disbud Kab. Lebak Banten); Antologi Puisi Banjarbaru's Rainy Day Literary Festival 2019; Antologi Geguritan Bantul Sajroning Gurit 2019 (Disbud Bantul);Antologi Geguritan Tilik Wewisik 2019(Disbud DIY), Antologi Puisi Jakarta dan Betawi Doeloe, Kini, dan Nanti 2019, Antologi Puisi, Cerpen, dan Esai: Alumni MUNSI MENULIS 2020, Antologi Puisi The Panic 2020, Antologi Geguritan Kidung Karangkitri 2020 (Disbud DIY), Antologi Carita Cerkak Kedhung Ambabar Tama (Disbud DIY), dll