TEKS SULUH


Senin, 18 Januari 2021

Puisi Barlean Aji di gembok 2021

 Barlean Aji 


Pengakuan Sang


padamu negeri kami berjanji ..........

padamu negeri kami berbakti ..........

padamu negeri kami berjanji ..........

bagimu negeri jiwa raga kami ..........

itu lagu yang harus selalu kita wujudkan

selamanya kepenguasaan ada

bila datang waktu lindap di atas dunia

pada semakin kerasnya abjad kehidupan kita

pergulatan demi pergulatan hingga lolonganpun tercipta

pada waktu yang lama, tebal tetesan darah kering mengotori baju kita

selalu kita punya satu kewajiban untuk melayaninya

persoalan serakah, memang itulah nasib kita

otak selalu penuh nafsu dan liar mata kita

siap antar kita merengkuh surga dunia

hingga terucap selamat tinggal duka lara

cinta yang sempurna adalah cinta pada dunia

bergembiralah, bergembiralan membuang segala nestapa

bergembiralah, bersama menjadikan bumi hamparan hidup penuh tawa

kita sekarang ada di tengah samudera

bersiap menyelam ke lubuknya yang dalam

untuk memperoleh butir-butir mutiara sempurna

sebongkah asa, mewujud bahagia menghapus masa sisa kelam

tak terlewatkan sepi, banyak menangis karena dahaga

tak mengerti darah, menangislah karena harta

pertebal rasa percaya nan penuh rasa cita

tiada nista duka nestapa, sunyi prahara

tak memiliki harta banyaklah bicara mencari karma

Jember, 1 Desember 2020

Barlean Aji

Jancok,... bukan aksi biasa

dengan bermandikan sinar mentari pagi : terjadilah aksi ini

jancok!!!

sungguh, ini bukan aksi politik atau aksi unjuk rasa atau bahkan aksi budaya,

dan juga bukan aksi sosial yang menyentuh sisi hiba hati manusia

sungguh tak beradab!

kalian hajar mereka seolah bukan manusia

kalian biarkan segunung keangkuhan, selaksa kebusukan, dan segala kebengisan

tersurat pada wajah kalian, seolah itu lahir dari kedalaman batin

bersama-sama kalian hadirkan keperihan

bersama-sama kalian hadirkan kebiadaban

bersama-sama kalian hadirkan ketakutan

bersama-sama kalian hadirkan kengerian

dengan bermandikan sinar mentari pagi : terjadilah aksi ini.......

jancok!!!

wahai kalian para penghamba

sungguh, ini bukan aksi politik atau aksi unjuk rasa atau bahkan aksi budaya,

dan juga bukan aksi sosial yang menyentuh sisi hiba hati manusia

pandanglah segelintir saudara kami yang penuh intimidasi

remuk redam segenap hati terhantam obsesi pemuasan hati

terjajah seluruh raga pada kebengisan tingkah laku penuh ambisi rohani.......

jancok!!!

haruskah aku tak percaya bila melihat fakta?

haruskah aku tak percaya bila keadilan itu ada?

haruskah aku tak percaya bila kebenaran itu nyata?

haruskah aku tak percaya bila kebebasan itu milik kita?

haruskah aku tak percaya bila kebaikan itu harkat setiap jiwa?

wahai sang durjana

telah kau cipta duka lara

telah kau dedah luka jiwa di dada

telah kau aniaya tubuh rebah serata tanah

jancok....!!!

sungguh, ini bukan aksi politik atau aksi unjuk rasa atau bahkan aksi budaya,

dan juga bukan aksi sosial yang menyentuh sisi hiba hati manusia

suatu saat, hukum adat siap menjerat.

2 Desember 2020














Barlean Aji Pria gondrong yang juga PNS di FISIP Universitas Jember ini adalah inisiator lahirnya beberapa komunitas seni/sastra hingga dewan kesenian di kab. Jember. Saat ini aktif bersama Forum Sastra Jember, yang rutin tiap bulan menggelar acara seni budaya bertajuk Srawung Sastra. Sejak 1991 hingga 2006 aktif menyutradari pertunjukan teater baik yang dipentaskan di Jember maupun pentas keliling beberapa kota. Karya-karya puisinya sejak 1994 hingga sekarang tergabung dalam beberapa antologi puisi di Indonesia. Kerap kali pula menjadi juri dalam lomba-lomba baca puisi di wilayah Tapal Kuda.Bersama Laskar Puisi Menolak Puisi (PMK) aktif di Road Show PMK keliling Indonesia. Penyair ini tinggal di pinggiran kota, tepatnya di Krajan Kranjingan Sumbersari Jember.