TEKS SULUH


Kamis, 14 Januari 2021

Puisi Gilang Teguh Pambudi di gembok 2021

 Gilang Teguh Pambudi


Jangan Takut mati di Kontrakan


kalau mati di kontrakan

apa ikan-ikan sungai

yang tahu puisimu tentang pencemaran kali

rugi?


karena penyair 

rumahmu puisi

tanpa memelas dan sengsara

hidup ternyata cuma ngontrak


kalau kamu apa saja

rumahmu juga apa saja 

kalau kamu di mana saja

rumahmu juga di mana saja


setialah pengembara 

bikin rumah sejati yang luas dan megah

bisikkan pada teman-temanmu

satu haluan cinta satu perjuangan,

"Kalau kamu mati di kontrakan,

nama baikmu tidak rugi,

juga ikan-ikan sungai". 

Kemayoran, 06 09 2020







Gilang Teguh Pambudi



Kalau Jakarta Bertukar Tempat


kalau Jakarta bertukar tempat

ibu kota negara ada di seluruh alamat 

istana presiden tepat di muka pintu 

air wudunya terdengar di setiap subuhmu


begini membaca undang-undang

Tuhan saja pemilik dunia lapang


kalau hari ini ibu kota dipindahkan

angkutlah seksama sepanjang jalan Tuhan

seperti pertama negara diproklamasikan

hanya dalam satu semangat dan kesaksian


dan yang pasti

kita tetap di titik MONAS 

sentrum yang tak mau dipindahkan 

terus menulis huruf dan angka pertama 

Kemayoran, 06 09 2020











Gilang Teguh Pambudi, bernama KTP, Prihana Teguh Pambudi. Dikenal sebagai Seniman Radio, penyair, dan Pembina Komunitas Seni. Setelah meninggalkan bangku mengajar di kelas, SD-SMP-SMEA, berbekal bakat seni dan sertifikat peserta terbaik nasional pendidikan jurnalistik FP2M Jakarta (1991), memilih fokus aktif di radio sebagai jurnalis, penyiar, Programmer dan Kepala Studio.  Penyair yang pernah aktif sebagai jurnalis radio di LPS PRSSNI Jawa Barat dan beberapa radio ini, juga dikenal sebagai narasumber acara Apresiasi Seni dan Apresiasi Sastra di radio-radio, terutama karena aktivitasnya sebagai pembina komunitas seni, Yayasan Seni Cannadrama.  Menulis di koran sejak masih berseragam putih-abu, kelas 1 SPGN. Puisi-puisinya telah terbit dalam berbagai buku, baik dalam antologi bersama maupun antologi sendiri. Data diri kepenyairannya dimuat dalam buku Apa Dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia.  Cerpen  berjudul, Bayi. Dimuat Surat Kabar Harian Merdeka..  Tiga kali memenangkan lomba sastra spontan, pada lomba cipta puisi spontan Pameran Buku Bandung 1999, lomba baca puisi spontan PRSSNI JawaBarat, tema radio tahun 2000, dan lomba menulis artikel spontan tentang Indonesia dan tentang Jakarta di Pesta Buku Lapangan Banteng Jakarta, 2014.  Enam buku antologi puisi terbarunya adalah JALAK (Jakarta Dalam Karung),TAGAR (Tarian Gapura), Mendaki Langit, 100 Aksi Puisi Pramuka, ZIRA (Planetarium Cinta), Bumi Cintaku (Antologi Puisi Dwibahasa), puisi dan tips sukses ORANG RADIO INDONESIA, serta satu buku serba-serbi dunia puisi yang telah terbit, DINDING PUISI INDONESIA.