Annis Muchtarom
Lusuh Berdarah-darah
Menengok sosok-sosok pejuang di masa perih
dari pelosok-pelosok nusa
puluhan ribu orang desa diangkut
diseret digelandang. Dipaksa kerja. Kerja
Membuka jalan. Pantai utara Jawa
menyibak belukar menembus hutan
Menggempur cadas, tanah, lereng pegunungan
memecah batu mengusung beban,
menguruk sungai merentang jembatan
Harus bekerja. Tiap hari makan gepukan-menelan bentakan
Melekat tasbih liku-liku sejarah
Jiwa melusuh berdarah-darah
Banyak pribumi hilang. Aroma suhada
Tak tahu di mana kuburnya. Tak ada baliho duka
Deret batu nisan tanpa nama. Tanpa karangan bunga
Yang masih dibudak, badan kurus penuh luka
anak isteri entah di mana. Entah bagaimana
Tak sedikit yang berani menentang
Mati di ujung pedang.Teraniaya
Dibelenggu. Disiksa. Digembok dipenjara.
Saat itu. Larung denyut waktu
langit sedih melihat rumput menjerit
di sudut desa. Perempuan tua dan guru ngaji berdoa
Air mata beku: terhisap penguasa zalim
Penjajah angkara. Penghisap kekayaan bumi nusantara
Mojokerto, September 2020
Drs. Annis Muchtarom, MM, pena: Annis M. Tarom, lahir bulan Juni di Purwokerto; Sejak di bangku SMP sudah juara menggambar ; di SLTA sudah nulis puisi, juara karya tulis (pelestarian hutan) dan juara baca puisi. Ikut belajar di UNDAR Jombang & STIE Stikubank Semarang. Karya : Kumpulan cerpen, “Cerita-cerita dari Empunala”; “Bupati Roaller-Coacher dan Sandal Jepit Ayu”, “Lelaki Kupu-kupu Sahabat Sania;” (2017) Antologi Puisi Nusantara “Senyuman Lembah Ijen,“, “Kumpulan Puisi Sang Parawi Laut”; “Musafir Ilmu,” -”Doa Seribu Bulan,” (Asnur, 2018). Puisi “Telapak Kaki Kata-kata,” “Brantas,” “Merawat Jiwa yang Hilang,” -”Tamasya Warna; Cerpen “Pertemuan”; “Talqin”, ikut puisi “Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Puisi”- Asnur (Rekor MURI-) (2018). Puisi mandiri “Kucing Kembang Asem” (2018), “Dongeng Nusantara” (2019). “Kampung Esay”, “Festival Sonian”, kumpuisi “Benteng Pancasila 242”, “Rinai Rindu Hujan”, ”Pantun 1000 Guru,” “Situs”, “Pantun Nasihat Guru”(2020), “Gurindam Nusantara”. Pernah mengajar di SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto.