Sumrahadi/Munadi Oke
Nikmati Sajalah
Nikmati saja gelapnya malam
Sebab pada jutaan orang ia mengajarkan bagaimana menghadapi terik siang
Lalu pada ufuk yang membuka hari, ia titipkan rahasia
bahwa setiap gulir waktu adalah makna
Dan pada kemilau siang,
kau dapati lelah tuk menikmati senyap malam
Hatihatilah, jangan terbakar oleh teriknya
agar dirimu tak menjelma hitam
Senyumlah pada senja
sebab ia sudi membasuh penat
mengantarkanmu ke peraduan
SH
Jakarta
Rintihan kepala yang terapung
Seonggok kepala terapung
Keruh air membawanya berkelana
"Tolong aku!! ",
Katanya kepada setiap mata...
"Sebentar, biar kuambil dulu bagianku, baru ku kasih kamu", kata cukong bejad sambil menghitung uang donasi.
" Pertahankan kepalamu di atas air, biar ku rekam untuk kujadikan berita utama" kata seorang reporter sambil membetulkan arah sorotan kameranya.
Sementara...
Di sudut lain...
Seseorang asyik menulis status di handphonenya, " Gubernur ga becus kerja, buktinya...masih banjir juga ", sambil kemudian mengambil gambar kepala yang terapung.
Lalu sepotong kayu menghantam kepala itu dan mendorongnya ke tepi liang kubur.
Masih ku dengar rintihannya, " Tuhan, tolong hancurkan juga manusia manusia tak beradab itu "
Hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan luapan air mata.
Munadi oke , Nama Lainnya Sumrahadi adalah penyair yang tinggal di Jakarta. Puisi-puisinya banyak mengisi berbagai antologi Bersama nasional dan regional.