TEKS SULUH


Minggu, 10 Januari 2021

Puisi Pensil Kajoe di Gembok 2021

 .Pensil Kajoe 


Kartu Suara


Gambar-gambar itu seperti setengah berbisik

"Pilihlah aku, jangan yang lain. Sebab mereka hanya mengobral janji."

aku bergidik, hingga tak tega melukai mereka

kubiarkan tubuh-tubuhnya utuh tanpa luka

di dalam kotak yang begitu gaduh.

06022018

 

Dini Hari


Mimpi itu ke mana perginya?

padahal hari belum benar-benar pagi

perempuan tadi yang membangunkanku

setelah mengajak bercinta habis-habisan

aku merasa alat kelaminku hilang

mungkin dibawanya pergi

hingga tak lagi bisa berpikir

secarik kertas ada tulisan tangannya

"Temui aku, di mimpimu yang ke seratus."

aku ingin tidur lagi hingga pagi membakar wajahnya.

 

05022018








Pensil Kajoe, lahir di Banyumas,  27 Januari 1983. Tulisannya sudah dimuat di berbagai koran, baik cerpen maupun puisi. Seperti Wajah Pram (Radar Banyumas, 1983), Tubuh Ameba (Banjarmasin Post, 2018), Perempuan Dalam Lukisan, 2018), Seorang Tukang Sapu (Kabar Madura, 10 Desember 2018), Laki-laki yang Menunggu Hujan (Magelang Expresss, Sabtu 29 Desember 2018), Bulan Sabit di Atas Musala (Merapi, 10 Mei 2019), Sekor Ular di Dalam Rumah (Denpasar Post, 18 Agustus, 2019), Hari Kematian Seorang Penyair (Radar Banyumas, 26 Mei 2019), Perempuan Hybrid (Kedaulatan Rakyat, 06 Oktober 2019), Aku Menjadi Seorang Ayah (Mbludus.com, 16 Januari 2020), Kemarau di Bibir Yana (Radar Banyumas, 15 Maret 2020), Dua Orang Raja ( Teplok.id,  12 Juli 2020), Geguritan Banyumasan (Kalawerta Ancas, 2018). Laki-laki penyuka soto ayam ini, juga telah membukukan tulisanya ke dalam 17 buku tunggal dan lebih kurang 30 buku Antologi bersama. Buku terbarunya adalah Novelet: Maut dan Cinta (Satria Publisher, 2020) dan Antologi Cerita Pendek: Jas Merah Milik Bapak (Sint Publishing, 2020) Di tengah kesibukannya, masih menyempatkan diri untuk meramu tulisannya.