Petrus Nandi
Laudes 1
Bias mentari pagi memancar di pucuk kapela
kita kemas pundi-pundi doa
dan ayat-ayat kitab suci yang berkemah
di sudut sakristi.
Setelah sekian tahun kita geluti pujian ini,
tak ada yang tanggal dari buku harian biara.
Kita peziarah yang setia merapal sembah
pun kidung ini teramat mulia kita lantunkan
sampai terbangun arwah para nabi
dari zaman Musa dan Elia.
Puncak Scalabrini, Februari 2020.
Petrus Nandi,
Laudes 2
Kita temui pagi saat membuka mata,
ada suara dari sudut biara
mengajak kita memunaikan ibadah.
Seperti tak pernah lekabg dari ingatan,
kita teguh menyanyikan kidung indah
sebab tahu tak ada yang bakal sia-sia.
Maka atas nama Tuhan yang disembah,
kita ikrarkan kaul kesetiaan:
mewarnai pagi dengan madah paling mulia.
Puncak Scalabrini, Agustus 2020.
Petrus Nandi, seorang penyair desa, lahir di Pantar, Manggarai Timur pada 30 Juli 1997. Saat ini menetap di Maumere. Puisi-puisinya tersebar dalam beberapa buku antologi, Koran dan media online. Buku puisi tunggal perdananya berjudul Memoar (G Pustaka, 2020).