TEKS SULUH


Jumat, 08 Januari 2021

Puisi Siti Rukayah di Gembok 2021

 Siti Rukayah 


Laki-laki Itu Ayahku


 Berangkat pagi berkejar dengan matahari

Berdiri di antara lumpur dan hamparan padi

Dengan caping melindungi diri

Menatap hamparan padi yang menjanjikan hati

Kulit legam cokelat penuh gurat

Bermandi keringat tiada pernah mengenal penat


 Maafkan aku, Ayah

Dulu sempat menuntutmu beralih profesi

Agar tidak lagi menjadi buruh tani

Karena raga sengsara hasil tidak seberapa

Karena aku tak sanggup  melihatmu begini


 Namun apa jawabanmu saat itu, Ayah?

Bisaku hanya ini, menanam padi dengan sepenuh hati

Bukan di tanah sawah sendiri

Berkubang dengan lumpur bermandi matahari


Pesanmu, Ayah

Akan terikat erat dalam hati

Jika kau tak mau menjadi petani

Ubahlah masa depanmu semenjak dini

Tuntutlah ilmu bekali diri

Lambungkan angan hingga menjulang tinggi

Berlarilah mengejar mimpi jangan hiraukan luka dikaki

Agar bisa mengabdikan diri pada negeri

Tebing Siring-Bajuin, 14 Agustus 2020


 

Siti Rukayah lahir di Tulungagung, JawaTimur. Menulis puisi dan cerpen dalam beberapa antologi, di antaranya Antologi Puisi Aruh Sastra Kalimantan Selatan 2019, Antologi Cerpen Beautifull Tomorrow (2019), Antologi Cerpen Chanting Memories (2019), Antologi Cerpen Elegi Palastra (2020), Antologi Puisi Jendela Terbuka (2020), Antologi Puisi Padika Ode (2020), Antologi Cerpen Pijar Untuk Esok (2020), Antologi Puisi Gabin Barandam (2020), Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2020, Antologi Cerpen Asmaraloka dan Luka (2020), Antologi Puisi Aruh Sastra Kalimantan Selatan 2020, Antologi Puisi Ruang Stereo Misteri Manusia (2020), Catatan Mengenang Nadjmi Adhani (2020). Kumpulan cerpennya berjudul Kepergian Jarwo telah terbit pada Juli 2020. Namanya juga tercantum dalam buku Leksikon Penyair Kalimantan. Saat ini mengabdikan diri sebagai pendidik di SMPN 3 Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.