Siti Subaida
Mimpi Penyair
Dari Pulau Madura
Songennep
Ellen Tengnga
Samondung
Sanubariku
Untukmu
Negeriku
Wajah Sastra
Anak Cucu
Almarhumah
Inilah racikan
Bumbu tak boleh terlewat
Agar rasa baru mewarnai duniamu
Diracik tadi pagi
Setelah sholat Subuh
Inilah pelita
Cahaya mulai benderang
Agar kilau baru mewarnai duniamu
Disulut tadi siang
Selepas solat Zuhur
Itulah pewangi
Aroma taman-taman
Bersama tarian pena
Ini bukan mimpi lagi
Sumenep, 28 Desember 2020
Gembok Angka 100
Padamu sebuah gembok
Estetika seorang penyair wedok
Namanya terlalu lama bobok
Yuwana tempo dulu tanpa sosok
Akhirnya kini baru kepergok
Indahi deretan aksara tanpa mogok
Raih masa depan nan elok
Guruku bagus berstatus tulus
Ekspeditor inspirasi tanpa fulus
Mengayomi dari balita ingus
Berani orasi yang tak becus
Openi bujangga yang tak terurus
Kita digembok dengan angka seratus
Sumenep, 28 Desember 2020
Siti Subaida lahir di Sumenep 34 tahun. Wakil kepala sekolah di SMPI Al-Asas Lenteng Barat Sumenep. Baru memulai menjadi seorang penyair di pertengahan tahun bersama Lumbung Puisi. Selama enam bulan telah menghasilkan 20 lebih buku antologi seperti “Sampah”, “Goresan Pena Kala Pandemi”, “Bukan Sekedar Merdeka” dll. Sekarang sedang menyusun 3 buku solo yang diharapkan bisa terbit di tahun 2021.