Siti Ratna Sari
Sajak Rinduku
Apakah kau rindu sayang…
Hamburan pelukanku ketika pulang
Tak bisa lagi sayang, diriku harus jaga jarak denganmu
Rinduku lebih dalam dari sebelumnya, wahai buah hatiku
Merindukanmu yang memanggilku lewat layar ponsel
Ini tahun 2020 sayang,
Di Maret yang membuat kita harus terpisah
Sekejap rasa rindu begitu sangat tak terhingga
Tapi tubuh-tubuh lemah dengan batuk yang menyiksa,
mengharapkan kehadiran kami
Mereka berjuang menghadapi infeksi Covid-19, wabah yang melanda dunia
Satu persatu tempat tidur pasien terisi, ruang isolasi penuh
Kami didera lelah,
menghadapi bahaya yang tidak terlihat oleh mata tapi berkibar di udara
Kostum kami berubah,
dari bersahaja
kini bagai astronot yang akan terbang ke angkasa raya
Masker berlapis,
sarung tangan berlapis,
pakaian berlapis,
diakhiri hazmat pakaian dekontaminasi untuk menghadapi lingkungan terancam zat berbahaya.
Kami menghadapi wabah covid-19 yang telah menyungkurkan banyak manusia
Kutuliskan sajak rindu ini untukmu sayang…
Agar dirimu tak salah menduga
Ada banyak manusia sedang berjatuhan butuh pertolongan tenaga medis
Dibawah sumpah jas putih dokter,
kami tegakkan janji,
dahulukan keselamatan nyawa
yang terancam penyakit dan wabah
Tapi untuk kamu sayang, rinduku tak pernah padam
Diselingi Doa dan Shalawat, kusebut namamu nak…
Jadilah hati yang kuat dan jiwa yang bercahaya kebajikan
Jika Tuhan memperpanjang nafas ini,
Dalam khusyu doa berharap wabah ini segera usai dari bumi
Dan kita Kembali seperti semula
Berlarian saat jumpa
Memelukmu erat beserta ribuan cerita
Bunda, 22 Desember 2020 di hari Ibu
Siti Ratna Sari, lahir Tanggal 13 Oktober 1978 di Gunung Tabur sebuah wilayah yang dulunya jadi pusat kerajaan pertama di Kabupaten Berau. menempuh Pendidikan dari SD hingga SMA di Kecamatan Tanjung Redeb, menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Menyukai menulis puisi, sekarang, mengabdi sebagai tenaga pendidik di SMPN 3 Tanjung Redeb sejak 2019 sampai sekarang.