TEKS SULUH


Rabu, 06 Januari 2021

Puisi Syahriannur Khaidir di Gembok 2021

 Syahriannur Khaidir 


Mak


Mak, berdoalah

Biarlah Ayah beristirahat barang sejenak

Hingga lelahnya terselesaikan

Tak perlu kaupajang risau jikalau bertemu takdir

Tak kulihat sakitnya karena balutan semangat terlalu kuat

Meski debu dijadikannya pengganti air wudhu

Karena cinta dan pengabdian

Bersabarlah karena keinginan menunda takdir menghias di senyumnya

Menunggu mentari pagi meski sekadar berjemur

Memamerkan keriput dan otot kaku

Mak, berdoalah

Biarlah Ayah beristirahat barang sejenak

Karena panjangnya langkah waktu usai terlampaui

Sambil menunggu kabar baik itu

Keajaiban menjawabnya

Sampang,    112020

Syahriannur Khaidir 


Pagi Ini 


Di antara lompatan hujan pagi ini

Embun terkapar cemberut

Bayang-bayang orang hebat menghampiriku

Pamerkan teori regulasi basa-basi

Siapkan upeti buat kalangan berdasi atas nama dedikasi dan ibu jari

Agar ini itu dan anu mudah tereksekusi

Kepalsuan sana-sini  menebar iri dengki

Bisik-bisik menuai paceklik

Panorama kegelapan mencuat

Dalam ruang bengong anak-anak bermain di depan papan tulis

Aku yang bersekongkol dengan kucing  hanya mampu mengeong

Karena sebagian koloni hanya duduk manis

Ndepis jika tikus lewat semerbak wangi selokan

Mungkin suatu saat mereka siap mencakar dan mencabik-cabik

Karena tikus-tikus mulai memasang kuping dan berkeliaran menjaring populasi

Sambil menggerogoti pintu dan jendela dengan rakus

Kultus dan gaungan ngedabrus

Di antara lompatan hujan pagi ini

Embun terkapar cemberut

Kutahan dendam terhasut

Diam put

Sampang,    112020


Syahriannur Khaidir, Dilahirkan di Sampit, 26 September 1975 kota kecil di Kalimantan Tengah. Menamatkan Pendidikan S1 di Universitas Islam Malang tahun 1999. Bekerja sebagai tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Sampang yang beralamat di jalan Suhadak 11 A Sampang. Aktif mengikuti proses menulis Antologi Puisi Bersama di Lumbung Puisi sejak tahun 2017