TEKS SULUH


Selasa, 05 Januari 2021

Puisi Wyaz Ibn Sinentang di Gembok 2021

 Wyaz Ibn Sinentang


Menggembok Momentum 


Kotaku enggan membenahi wajahnya

lubang menganga sepanjang jalan

lucunya parit-parit ditimbun rapat

sungai dibiarkan tercemar limbah pabrik

 

Kotaku malas memoles penampilannya

lembek hingga subur karaoke-karaoke

tak peduli dengan celoteh membangun

lapak-lapak liar menjamur kota pun lumus

 

Akh, kotaku memang keras kepala

program sudah ditata terbengkalai

pembangunan digadang tak berarti

siluman pada ikut mendompleng

 

O - kotaku jika nanti aku terpilih

jadi penguasa bukannya pengusaha

akan kugembok gerakmu biar manut

agar puisiku ini meresap di otakmu

 

Bumi Ale-Ale, 22 Agustus 2020

 

 

 

 

 




Wyaz Ibn Sinentang


Sajak-sajaku Tak Kugembok

 

Kuciptakan bait-bait sajak karena nurani

diksi-diksi pun terangkai dengan ikhlas

kesampingkan nilai beraroma pungutan

melas memang tapi itu konsekuensinya

 

Kurangkai kata-kata indah untuk bahagia

makna berjumpalitan juseru luar biasa

tiada terlintas merengkuh ketenaran

tak patut diumbar biar mengalir sendirinya

 

Sajak-sajakku liar berkeliaran semaunya

tergantung di mana rasa hati berpihak

di tempat sampah tak jadi masalah

di lorong prostitusi pun sudah jamak

 

Biarkan dia tanpa gembok berekspresi

bereksperimen mencari yang terbaik

loyal di jalannya sendiri tanpa dikurasi

dedikasikan bagi kemaslahatan jiwa

Bumi Ale-Ale, 22 Agustus 2020

 










WYAZ (Wahyudi Abdurrahman Zaenal) IBN Sinentang  lahir di kota Pontianak tanggal 24 April 1966. Mulai berkarya sejak tahun 1980. Karyanya pernah dimuat di beberapa media lokal, nasional/luar pulau, negeri jiran, baik cetak maupun online.

Karyanya juga terangkum dalam beberapa antologi dan cerpen bersama; IJE JELA (DKK Batola, 2016), RINDU RENDRA (2019), DANDANI LUKA-LUKA TANAH AIR ( Numera, 2020), TADARUS PUISI IV (Lumbung Puisi Sastrawan, 2020), PUISI SAMPAH (Lumbung Puisi Sastrawan, 2020) dll. Antologi puisi tunggalnya, antara lain; BERSAMA HUJAN (2011), HIJRAH (2012), NYANYIAN LILIN PUTIH (2012), PERJALANAN SAJAK BULAN KOSONG (2013), REKAH CAMELIA DI LANGIT DESEMBER (2014), TIGA IBU (2016). Kumpulan cerpen tunggalnya PUING (2014).

Menetap di kota Ketapang (Kalimantan Barat), Jl. Gatot Subroto Gg. Hadi No.A6, Payakumang