TEKS SULUH


Sabtu, 02 Januari 2021

Puisi Yoe Irawan di Gembok 2021

 Yoe Irawan 


Sunyi Api


 Kutemukan lagi sunyi ini menjadi api

Seperti jarak yang membakar


 Orang-orang terlihat marah di jalan-jalan

Menagih janji penguasa yang ingkar

sambil mereguk mimpi. Menari sambil mencaci

Rindu kepayang memang terkadang seperti benci


 Kutemukan lagi sunyi ini menjadi sangsi

menjadi muram paling menikam


 Padahal tangan-tangan terkepal ke udara

Seperti keteguhan namun menyayat

Sekarat setengah mayat


 Aku mengolahnya menjadi lebih api

Kau bacalah di sajak-sajakku ini

: Perlawanan abadi!

Sukabumi, 15 Januari 2020











 Yoe Irawan


Cinta Dalam Kepala Rubik


 Menyusun kepala kalian membutuhkan keberanian

Pikiran yang dikotak-kotakkan tak mudah ditaklukkan

Maka setia menjadi taruhan : bertahan atau kutinggalkan


 Isi kepala dikemas dalam politik waswas penuh intrik

Membuatku sangsi pada tekstur warna paling spesifik

Cinta ternyata juga menumbuhkan curiga dan dendam


Lalu aku melihat aroma kegaduhan

Di balik merah kuning biru putih hijau oranye kalian

Teracak dalam kotak-kotak yang dekat tapi tak menyatu


 Sedang aku begitu kasmaran

menyusun kepala rubik kalian

Mencipta merdeka yang  selaras berkeadilan

Sukabumi, Maret 2020


 


Yoe Irawan lahir di Kendal, Jawa Tengah, pada 26 Juni. Menetap di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Karya puisi dan cerpennya tergabung dalam banyak antologi, di antaranya: Antologi Puisi Indonesia 1997 (Komunitas Sastra Indonesia & Penerbit Angkasa, Bandung, 1997), Jakarta Dalam Puisi Mutakhir (Dinas Kebudayaan Jakarta dan Masyarakat Sastra Jakarta, 2000), 142 Penyair Menuju Bulan (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru & Kalalatu Press, Kalimantan Selatan, 2006), Matinya Sang Pemuda (Oase Pustaka, 2019), Negeri Pesisiran, Dari Negeri Poci 9 (kumpulan puisi, Komunitas Radja Ketjil 2019), When The Days Were Raining (kumpulan puisi, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019), Anak Mimpi (Kumpulan Cerpen Anak, Fam Publishing 2015), Kota Kata Kita (Kumpulan Cerpen dan Puisi hasil Lomba yang diadakan oleh DisParBud DKI Jakarta bersama Yayasan Hari Puisi, 2019), The Independent Journey (Antologi Puisi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia 2020), Negeri Rantau, Dari Negeri Poci 10 (Kumpulan puisi, Komunitas Radja Ketjil 2020), Gambang Semarang, Antologi Puisi Semarangan ( Penerbit Kosa Kata Kita 2020), Alumni Munsi Menulis (Antologi puisi, Kos Kata Kita 2020), Banjarbaru Rain (Antologi puisi Festival Musim Hujan Banjarbaru 2020), Tribute to Soni (kosa Kata Kita 2020), Setelah Sapardi Pergi (Antologi puisi, Diomedia 2020), Antologi Kenangan (Antologi cerpen, Inspirasi Pena 2020), Ibuku Surgaku (Antologi puisi ibu, Kosa Kata Kita 2020), Gabin Barandam (Antologi puisi kuliner, Kindai Sini Kreatif, Banjarbaru 2020), Corona Mengepung Listrik Melambung (Antologi puisi, Kindai Seni Kreatif, Banjarbaru 2020), Risalah Ikrar (Analekta Sajak, Lisstra dan Erabuku, 2020), Hujan dan Api di Punggung Pertiwi (Antologi puisi, Lisstra dan Erabuku, 2020), dan lain-lain