TEKS SULUH


Sabtu, 02 Januari 2021

Puisi Yublina fay di Gembok 2021

 Yublina Fay 


Sajak Nuraniku


Kutulis sajak duka hati

Melangkah dari suku kata

Getir merobek jiwa

Di malam pekat itu

Kutulis sajak bernada sumbang

Dengan tinta nurani menyala

Mengikis asa yang tersemai

Mengukir nyata yang dikebiri

Waktu mungkin tersenyum sinis

“Inikah semua yang kau banggakan?”

Sajak-sajak bisu takk bermakna

Menghias meja menggelitik nurani

Sajak sekuntum mawar

Berduri menikam sembilu

Maafkan aku sajakku

Mawar itu mengalahkan nuraniku

Kau tahu?

Ikat kepalamu tak lagi bermakna

Sebuah oko mama

Dibalas sebuah keris

Mati harganya.

Biudukfoho, 7 Sepetember 2020 


Catatan:

1. Ikat kepala merujuk pada destar salah satu aksesoris pakaian daerah orang dawan

2. Oko mama adalah tempat yang berisi siri pinang dan kapur sebagai salah satu tradisi

orang dawan saat menyambut tamu atau pada pesta adat.

Yublina Fay


Kau Pemenangnya


Duka mewarna di daun lontar

Menghentak sadar yang belum terjaga

Merajut asa setegar karang

Dukamu bukan dukaku

Dukaku juga bukan dukamu

Buka irama bonet

Syiarkan syair natoni

Biar mereka mengerti

Tanganmu sedang menengadah

Meminta tapi tak diberi

Jika hari ini kau juga tidak dapat

Besok datanglah kembali

Bawa wewangian

Bakarlah dupa di makam ahonit

Biar mereka juga tahu

Kalau wanginya cendana

Tak ada harganya

Mari nyatakan sukamu

Sembunyikan dukamu

Biar mereka disanjung

Sampai akhirnya kau lebih unggul

Biudukfoho, 7 Sepetember 2020 


Catatan: 

1. Bonet adalah salah satu seni tari yang biasanya ditampilkan pada upacara-upacara adat

ataupun pesta lainnya

2. Natoni adalah salah bentuk pertunjukkan tradisional yang dimiliki oleh suku Timor.

Pementasannya merupakan tradisi lisan.

3. Ahonit sebutan untuk nenek moyang yang melahirkan kita


Yublina Fay, Lahir di Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah, Kab. Kupang tanggal 18 Maret

1985. Menyukai puisi sudah sejak SMA. Antologi yang baru diikuti adalah antologi Bersama Lumbung puisi Sastrawan Indonesia VIII 2020 CORONA dan SAMPAH. Bertempat tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.