TEKS SULUH


Minggu, 10 Januari 2021

Puisi Odi Shalahuddin di Gembok 2021

 Odi Shalahuddin 


Subuh


 Sejuk udara, bertahun terlewati

bulan ini, niat menikmati


 Lihatlah,

dedaunan menari lembut

diiringi desir angin


 Awan menonton

sepenggal bulan tersenyum

sebelum hilang dari pandang


 Sejuk udara,

hirup dan meliuk dalam tubuh


 Mari menanti matahari

bangkit dari tidurnya

Jatimas, 16 Mei 2020


 

Siang 

Panas,

Angin bersembunyi

Main petak umpet

Kadang menggoda

Tetap sulit tercari


Dedaunan mengantuk

Kita lewati detik demi detik

Dalam rasa dahaga


Kabar apa tersiar sekarang

Dapat melebihi kegembiraan:

Bahwa jemuran pastilah kering!


16 Mei 2020


Odi Shalahuddin, belajar menulis puisi sejak kelas 4 SD, tapi hingga saat ini belum pernah merasa yakin bisa membuat puisi. Puisi yang pernah dimuat di media, tahun 1985, saat kelas 2 SMP di Majalah Taman Siswa. Selebihnya di bulletin atau majalah untuk kalangan terbatas. Tahun 2010-an hanya posting di medsos dan media online. Setiap diajak terlibat dalam penerbitan kumpulan puisi Bersama selalu menghindar lantaran “minder”. Baru di tahun 2020, memberanikan diri mengikuti seleksi untuk antologi “Gambang Semarang”. Dilanjutkan mengikuti seleksi “Antologi Puisi Dari Negeri Poci 10: Rantau”, tapi gagal. Atas ajakan Nani Tanjung, terlibat dalam “Kumpulan Puisi Baca Merah Putih #3”. Sepuluh tahun terakhir berupaya menghimpun tulisan ataupun pemberitaan di media mengenai seni-budaya periode 1950-1980-an. Tinggal di Sleman.