Q Alsungkawa
Rumah Kata-kata
Bukan untuk bersaing melawan waktu, apalagi mengulitinya
karena waktu adalah sahabat paling erat, yang akan menuntun kita pada rangkaian peristiwa, melewati musim, menghitung cuaca
hingga menjadi saksi pergeseran abad.
Di sini, di pelataran kata-kata kita hanya menuliskan sekelumit keresahan
sebiji pemikiran yang kerap diabaikan
meski pemikiran itu dilipat pada map berwarna merah
kemudian dialirkan pada muara aspirasi
lalu menunggu nasibnya untuk terbujur pada sebuah kotak di samping meja kerja.
Tetapi kita tak pernah berhenti bersajak, walau hanya ditulis pada selembar daun
digoreskan pada sebongkah batu
dan kita sadar, itu tak banyak menuai
atau membubuhkan sedikit warna langit di negeri ini
paling tidak kita telah memberikan satu pertanda
bahwa suara paling pelan dari sudut bumi ini masih mengerang meratapi kebijakan.
Kita tetap di sini, di rumah kata-kata
mengajarkan separuh bayangan kepada generasi yang lahir dari rahim belakang
tentang negeri yang putih
tidak ada kebisingan
hanya dihuni oleh rasa dan perasaan.
Sumatera Selatan, 25 Desember 2020.
Q Alsungkawa
Menjadi Orang Asing
Maafkan aku, yang telah lama menghentikan menulis tentangmu
memutuskan segenap rasa kesepian yang selalu merayap di sekujur tubuhmu, bukan karena bosan, bukan itu!
Tetapi karena sosokmu menjelma yang lain
menjadi lain pula hasrat ini.
Kita memang pernah mengikat kata sepakat
bahwa cinta yang kita pahami bukanlah satu-satunya keabadian, melainkan kepura-puraan yang selalu kita bungkus dengan kekata melankolis.
Sebenarnya kita tak ingin terus bersembunyi di ruang yang sama, di gelap yang sama pula
hanya disekat oleh kebisuan
bahkan yang paling mengkhawatirkan kita menjadi orang asing di negeri yang kita bangun sendiri.
Sumsel, 13 September 2020.
Q Alsungkawa, lahir di Tasikmalaya dan besar di Lampung Barat. Tulisannya berupa puisi dan cerpen pernah dimuat di sejumlah media, tergabung juga dalam buku MY HOPE 2017. EMBUN EMBUN PUISI. MAZHAB RINDU (KPS Pandeglang-Banten) EMBUN PAGI LERENG PESAGI. ANTOLOGI LANGIT SENJA JATI GEDE (Sumedang) dan yang terbaru EPITAF KOTA HUJAN (Temu Penyair Asia Tenggara di Padang Panjang) SENYUMAN LEMBAH IJEN (Kemah Sastra Banyuwangi) ANTOLOGI ANGGRAINIM, TUGU DAN RINDU (tugu Sastra Pematangsiantar) JEJAK CINTA DI BUMI RAFLESIA (Bengkulu) SEPASANG CAMAR (Semarak Sasta Malam Minggu SIMALABA) KUNANTI DI KAMPAR KIRI (Kampar Kiri-Riau) ANTOLOGI PUISI UNTUK LOMBOK. Lolos di event TIFA NUSANTARA 4. Even A Skyful Of Rain, antologi Banjarbaru’s Raini Day Literari Festival 2018. Dan yang terbaru lolos dalam event Pringsewu Kita 2020, lolos dalam event nasional MUNSI, dan dimuat dalam ANTOLOGI PUISI, CERPEN, ESAI. MUNSI 2020, dll. Saat ini aktif sebagai pengurus di Komunitas Sastra (KOMSAS SIMALABA) Lampung Barat.