Ratman Suras
Suluk Semar Mendem
Semar danyang tanah jawa
raga sukma mondar-mandir di angkasa
batin mentiung bertirai mendung
jawadwipa nyaris tenggelam
bengawan besar tak berkedung
Usai kebo bule munggah bale
jago kate seumur jagung
pangeran hero cokro megat pati
gula kelapa jumpa di lesung
pekik patriot kumandang agung
Kibaran bendera di jantung merdeka
tanah perdikan jadi tegal kurusetra
gegunung mabuk dalam tempurung
laut terkuras pada baskom bolong
para pengrawit lupa nada tetembang
Semua melupakan yang serba maha
pura-pura baik padahal nggigit
dikira bima rupanya duryudana
yang seratus berkhianat
lima jiwa jadi tak kuat
Pejabat banyak dijegrek kapeka
tak ada malu terperosok jurang sama
seperti tak ada lagi orang jujur
hukum digembok di lemari hancur
laku koruptor makin menjamur
Sukma semar kontrang-kontrang
merasa sia-sia bawa dian benderang
tanam padi tumbuh ladang lalang
kala hari kian kerontang
api cemburu kobaran menjulang
Sukma semar sempoyongan
gedebok busuk bumi rebutan
langit kalap-kelap kelir kafan
buminya gonjang-ganjing
di kavling-kavling
Pintu sempit tempat semayam
kotak kayu digedor-gedor
diuruk tanah dipuja-puja
semua tercinta tak turut serta
dingin sendiri berteman sunyi
Semar mendem dalam gema
gua garba fotomargana
jarang tersangkut hati pengelana
dunia dengan segala riangnya
sekedar isyarat bakal tak kekal
Tanjung Anom akhir 2020