. Shah Kalana Alhaji
K A Kahuripan
malam berlari di atas rel
kantuk bersama gerbang terakhir
dilepas desir pohonan duka lampu stasiun
aroma besi berdecit ngilu
rasa berpisah
malam makin dalam
pelan bayangmu menjauh
tapi debar darah di dada makin dekat
tak pernah reda sepanjang rel
melintas sisa batas
senyum tetap kau gerai
jalin benangbenang sulam
kenangan senja diri
perpisahan yang tak ingin
aduh rindu semakin menjerit
sisi rel menyeret sawah ladang
sendratari gerbong anggun melaju
buai sisa angan tertinggal
tercecer berserak di stasiun
dan rindu terpukau
di punggung rel senyum lepas
merekah perpisahan abadi
di pintu gerbong tangga mengulur
rinduku tinggal setapak lagi
pluit langsir berdesing
gerbong ke empat mulai berjalan
tinggalkan k a kahuripan
bawa berkasberkas doa
harapan di stasiun akhir
2020
Shah Kalana Alhaji
Hailu Sgar Waku
buat tulang rusukku
yang kuat
tanah di pijak
tumpah airku
di hutan lebat
tempat menggali
tabur generasi
amboi teduh di hati
negeri indah
bumi yang ramah
hailu sgar waku
tanah airku
2020
Shah Kalana Alhaji, Menulis Cerpen, Esai Sastra dan naskah Derama sejak tahun 1990. Dipublikasi di Harian Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, dan Majalah Kampus GAWI SABUMI Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin 1990-1998.Pimpred Majalah Kampus GAWI SABUMI Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin, 1996-1997.Sutradara/Penulis Naskah skenario teater ”Dari Kosong (menunggu) Kembali Kosong” FRONT BUDAYA GODONG KELOR INDONESIA pada Temu Teater se-Kalimantan di Banjarmasin, 2006-2007, Puisi Konkret berjudul “WAKTU yang TERBUNUH” dan “NGUMPUL KERBAU” FRONT BUDAYA GODONG KELOR INDONESIA pada Temu Teater se-Kalimantan di Banjarmasin, 2006, Sutradara pementasan ”Bandjarbaroe Tempo Doeloe” Kolaborasi Tiga Budaya_HUT Kota Banjarbaru, 2004