TEKS SULUH


Jumat, 08 Januari 2021

Puisi Shah Kalana Alhaji di Gembok 2021

 . Shah Kalana Alhaji

K A Kahuripan

malam berlari di atas rel

kantuk bersama gerbang terakhir

dilepas desir pohonan duka lampu stasiun

aroma besi berdecit ngilu

rasa berpisah

malam makin dalam

pelan bayangmu menjauh

tapi debar darah di dada makin dekat

tak pernah reda sepanjang rel

melintas sisa batas

senyum tetap kau gerai

jalin benangbenang sulam

kenangan senja diri

perpisahan yang tak ingin

aduh rindu semakin menjerit

sisi rel menyeret sawah ladang

sendratari gerbong anggun melaju

buai sisa angan tertinggal

tercecer berserak di stasiun

dan rindu terpukau

di punggung rel senyum lepas

merekah perpisahan abadi

di pintu gerbong tangga mengulur

rinduku tinggal setapak lagi

pluit langsir berdesing

gerbong ke empat mulai berjalan

tinggalkan k a kahuripan

bawa berkasberkas doa

harapan di stasiun akhir

2020


Shah Kalana Alhaji


Hailu Sgar Waku

buat tulang rusukku

yang kuat

tanah di pijak

tumpah airku

di hutan lebat

tempat menggali

tabur generasi

amboi teduh di hati

negeri indah

bumi yang ramah

hailu sgar waku

tanah airku

2020

Shah Kalana Alhaji, Menulis Cerpen, Esai Sastra dan naskah Derama sejak tahun 1990. Dipublikasi di Harian Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, dan Majalah Kampus GAWI SABUMI Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin 1990-1998.Pimpred Majalah Kampus GAWI SABUMI Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin, 1996-1997.Sutradara/Penulis Naskah skenario teater ”Dari Kosong (menunggu) Kembali Kosong” FRONT BUDAYA GODONG KELOR INDONESIA pada Temu Teater se-Kalimantan di Banjarmasin, 2006-2007, Puisi Konkret berjudul “WAKTU yang TERBUNUH” dan “NGUMPUL KERBAU” FRONT BUDAYA GODONG KELOR INDONESIA pada Temu Teater se-Kalimantan di Banjarmasin, 2006, Sutradara pementasan ”Bandjarbaroe Tempo Doeloe” Kolaborasi Tiga Budaya_HUT Kota Banjarbaru, 2004