Tono
Tak Berlalu
Detak waktu bertalu
Berkejaran jarum jam tak berlalu
Dari bayang diri di belakang hingga menghilang
Kemampuan diri diuji
Ketegaran jiwa membara
Meski corona menyerang
Semangat tak boleh padam
Cita-cita terpendam pantang ditinggalkan
Berjuang sendiri tiada berarti
Jika Bersama lebih bermakna
Jalan bergandengan lari pun berkejaran
Bak putaran roda dengan pengayuhnya
Hilangkan arogan pun menang sendiri
Karena Bersama perlulah kini
Insan dunia tak berdaya
Tak juga berjaya
Jika restu dari-Nya tak dipunya
Menilik bersimpuh diri dan bermunajatlah
Kiranya Tuhan memberkati
Daring
Daring selalu terpampang di layar HP atau laptop
Mata menatap tak henti-henti
Matapun tak mau terpejam sesaat
Jemari menggelitik abjad keyboard
Ragaku mendongkrak waktu demi waktu
Daring…
Getar dan suaramu terlontar di HP atau Laptop
Bayang-bayang terbawa angin berdiri di benakku
Deretan abjad berjajar teratur
Suaramu membisik dalam telingaku
Jiwa dan raga beriringan memacu
Daring…
Tak pernah berjanji kepada jiwa
Untuk menerjemahkan gelitikan abjad
Daring…
Tak pernah berjanji kepada raga
Untuk mengembalikan bisikan-bisikan
Daring adalah bel sekolah berdering saat waktunya
Selalu dituding atau dinantikan para siswa
Sambil berkata “ Daring! Daring! Daring!
Daring memang di layar HP atau Laptop
Tetap selamanya terkenang di benakku
Tono, lahir di Blora 25 Agustus 1982. Penulis merupakan guru SD Negeri Kentong, Cepu Blora. Ketertarikannya dalam menulis puisi sejak tergerak mengikuti kegiatan guru menulis puisi oleh Bengkel Puisi Perruas. Hobinya menulis puisi makin tersalurkan ketika bergabung di Komunitas Yuk Menulis (KYM). Suatu kebanggaan ketika beberapa karyanya dapat bersanding dengan sastrawan-sastrawan Indonesia. Sebagai seorang guru, penulis ingin memberikan teladan agar siswa juga harus semangat berkarya.