Wanto Tirta
Sisa Mimpi
subuh menyisakan mimpi
kerlip bintang kesiangan keburu matahari terbit
orang-orang cekatan berangkat ke medan perang
memanggul senjata pacul dan parang
terjun mengolah ladang tanam palawija
mumpung hujan telah tiba
sigap menata benih
untuk esok negeri penuh warna
generasi penuh tantangan
dalam renung penyair bangkit
sruput secangkir kopi
terawang masa pilih pilah diksi
ambil pena tangkap imaji
lahir puisi
sisa mimpi dipungit sunyi
melukis langit dengan pelangi
indah kehidupan berlumur sukur illahi
19112020
Wanto Tirta
Catatan Bulan
bulan
kemarilah keluar
menemani malam
agar aku tidak sepi sendirian
jangan sembunyi lama
aku takut pada gelap
datanglah segera
untukmu
kusambut dzikir dan doa
sebagai upacara penghormatan
atas kesetiaan dalam peredaran
tanpa mengganggu kehidupan
peradaban tanpa congkak
membuat benda-benda langit serasi
beriringan
indah
keagungan illahi
08102020
Wanto Tirta, Lahir dan hidup di lingkungan pedesaan. Menulis puisi, guritan, parikan dan membacakannya di berbagai kesempatan. Bermain teater dan ketoprak. Bergiat di Komunitas Orang Pinggiran Indonesia (KOPI), Paguyuban Ketoprak Kusuma Laras. Mendapat penghargaan Gatra Budaya Bidang Sastra dari Pemkab. Banyumas (2015), Nomine Penghargaan Prasidatama kategori Tokoh Penggiat Bahasa dan Sastra Jawa, Balai Bahasa Jawa Tengah (2017). Tinggal di Ajibarang Kab. Banyumas.